SOLOPOS.COM - Air laut melimpas ke daratan di pesisir Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). (Antaranews.com)

Solopos.com, SEMARANG — Hampir seluruh wilayah di pesisir pantai utara (pantura) Jawa Tengah, terdampak banjir rob. Hal ini dijelaskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) fokus pada pengurangan risiko bencana dan meminimalisir dampak apabila terjadi bencana susulan dengan membuat penahan gelombang sementara, membersihkan sumbatan sungai dan melakukan normalisasi muara-muara sungai,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis seperti dikabarkan Antara, Jumat (27/5/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Abdul Kabupaten Pati menjadi wilayah yang paling banyak terdampak banjir rob karena berdampak pada enam desa di Kecamatan Dukuhseti, enam desa di Kecamatan Tayu, enam desa di Kecamatan Margoyoso. Selanjutnya lima desa di Kecamatan Trangkil dan tiga desa di Kecamatan Juwana.

Pada wilayah Kabupaten Rembang, di wilayah kabupaten paling timur di bagian utara provinsi Jawa Tengah sedikitnya ada sembilan desa terdampak dengan 119 KK yang terdampak dan 11 warga mengungsi.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana susulan, Abdul mengaku BPBD telah mendirikan tenda pengungsian dan posko darurat bencana, dapur umum dan menerjunkan tim guna membantu percepatan penanganan bencana.

Baca juga: Momok Sejak 1990, Ini Penyebab Utama Banjir Rob di Semarang

“Sebagai upaya pengurangan risiko bencana, melalui pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan di kawasan pesisir juga penting untuk dilakukan,” ucap dia.

Rob Pantura Jateng

Berdasarkan data per Rabu (25/5/2022), wilayah pantura Jawa Tengah yang terdampak banjir rob adalah Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang.

Ketinggian genangan air akibat rob kali ini disebut-sebut sebagai yang terparah ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data per Selasa (24/5/2022), tinggi muka air di Semarag mencapai lebih dari satu meter. Hal ini terjadi akibat tanggul penahan air laut jebol karena tidak mampu menampung air laut yang terus naik karena gelombang tinggi.

Di Kabupaten Demak, banjir mencapai 25-100 cm itu dan berdampak pada sekitar 10.000 warga. Sementara Di Kabupaten Jepara, tinggi banjir yang merendam permukiman warga sekitar 10-20 cm.

Baca juga: Pantura Jateng Tenggelam, Akibat Ulah Manusia?

Banjir rob juga terjadi di pesisir Brebes, Jawa Tengah, yang berada di kawasan pantura. Adapun tinggi genangan air sekitar 10-20 cm. Kejadian yang sama terjadi di Kota Tegal, di mana banjir rob merendam empat kelurahan dengan ketinggian genangan mencapai 45 cm. Banjir parah juga terjadi di Kabupaten Tegal dengan ketinggian air 40-100 cm.

Di Kota Pekalongan ketinggian air antara 10-90 sentimeter, sehingga 221 warga terpaksa harus mengungsi. Kabupaten Pekalongan melaporkan empat desa terdampak banjir rob dengan ketinggian 5-40 sentimeter.

Delapan desa di Kabupaten Pemalang terendam banjir dengan ketinggian air 30-100 sentimeter. Sedangkan di wilayah Kabupaten Batang, tinggi air mencapai 40 sentimeter. Menyebabkan 1.847 warga terdampak di lima desa dan dua kelurahan yang berada di Kabupaten Kendal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya