SOLOPOS.COM - Ilustrasi belajar daring. (freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Nasib pembelajaran tatap muka atau PTM di Kabupaten Sukoharjo masih buram. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka tersebut dimulai.

Kepala Disdikbud Sukoharjo, Darno mengatakan hampir satu tahun PTM sekolah ditiadakan yakni tepatnya sejak pandemi virus corona melanda sekitar Maret tahun lalu. Semula kegiatan itu siap dilaksanakan awal tahun ini pun batal direalisasikan. Hal ini seiring masih tingginya kasus positif Corona di Sukoharjo dan daerah lain di Solo Raya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Siswa dan guru melakukan pembelajaran secara online demi mencegah kerumunan massa agar tidak terjadi penularan virus corona. Dan kami belum tahu kapan PTM bisa dilaksanakan," kata dia ketika berbincang dengan wartawan di Sukoharjo pada Kamis (21/1/2021).

Penundaan Asesmen Nasional Tak Pengaruhi Kesiapan Sekolah

PTM di Sukoharjo gagal digelar dan tetap diperpanjang menggunakan sistem online pada Januari ini. Apalagi Pemkab Sukoharjo menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena masih tingginya kasus positif virus corona.

Kondisi tersebut membuat aset sekolah rawan tidak terurus dan dikhawatirkan rusak. Darno pun meminta sekolah melakukan pemantauan kondisi bangunan dan aset milik sekolah. Menurutnya sekolah memiliki kewajiban penuh dengan melakukan penjagaan dan pemeliharaan.

“Masing-masing sekolah sudah ada guru piket untuk membantu pemeliharaan dan penjaga sekolah melakukan penjagaan. Agar tidak hilang dicuri mengingat kondisi sekolah sepi dan rawan disasar pencuri selama PTM di Sukoharjo,” lanjutnya.

Ponpes di Jateng Siap Jadi Lumbung Donor Plasma Convalescent

Pembelajaran Online

Darno mengatakan, beberapa aset penting sekolah seperti dokumen guru dan siswa juga perlu dijaga penuh. Terlebih lagi bagi siswa kelas akhir yang nantinya akan mengikuti ujian akhir penentuan kelulusan. Komputer dan kelengkapannya seperti jaringan internet juga perlu dilakukan perawatan dan pemeliharaan.

Terkait pemeliharaan selama belum PTM di Sukoharjo, Disdikbud sudah menyerahkan sepenuhnya pada pihak sekolah. Sebab masing-masing sekolah sudah memiliki anggaran sendiri dalam program tersebut.

“Kami sendiri belum tahu sampai kapan pembelajaran online digelar. Sebab masih menunggu pandemi virus corona hilang dan izin dari pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka,” tuturnya.

Hampir Sebulan, Apa Kabar Kasus Kebakaran Kos-Kosan di Kartasura?

Salah satu wali murid kelas V SD Negeri 2 Mandan, Sukoharjo, Linda Hastuti, 37, berharap pemerintah segera menerapkan PTM. Menurutnya selama ini orang tua dibuat pusing dengan sekolah daring atau pembelajaran jarak jauh.

"Tiap hari HP (handphone) saya penuh tugas sekolah anak. Karena anak tidak memiliki HP sendiri," katanya.

Dengan PTM, lanjut dia, anak akan lebih maksimal dalam menyerap pelajaran. Tidak seperti kondisi saat ini, anak harus belajar sendiri bersama orang tua. Selain itu selama pembelajaran jarak jauh anak sering jenuh karena seharian berada di dalam rumah dan tidak bisa bersosialisasi dengan teman sekolah. Meski demikian, dia berharap sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat pembelajaran tatap muka diberlakukan nantinya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya