SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Warga Dusun Ketelo, Desa Gadingsari, Sanden, Bantul mendesak dukuh setempat Suwartono, 56, mundur secara tidak hormat dari jabatannya karena terbukti menghamili pemudi setempat berinisial AS, 20.

Sejumlah warga Dusun Ketelo, Senin (28/10/2013) mendatangi Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Bantul meminta agar Suwartono segera diberhentikan dari jabatannya secara tidak hormat. Kedatangan warga yang menamakan diri Forum Komunikasi Pedukuhan Ketelo itu merupakan kali pertama ke Pemkab setelah skandal asusila yang melibatkan dukuh mereka terkuak sebulan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dasiran, salah seorang warga mengatakan, mereka tak terima bila alasan Suwartono mundur dari jabatannya karena tidak mampu lagi memimpin dusunnya. Ia mengakui, Suwartono sudah mengajukan pengunduran diri disertai alasan normatif. “Kami menutut dia mengundurkan diri secara tidak hormat, bukan alasan normatif,” kata Dasiran ditemui Senin (28/10/2013).

Sebab menurut dia, tindakan yang dilakukan Suwartono sangat fatal. Pertama karena berselingkuh. Selain itu, pelaku juga menyembunyikan selingkuhannya itu dari warga bahkan orangtuanya. “Sekarang ini kami tidak tahu keberadaan AS, orangtuanya saja mau bertemu tidak bisa. Bahkan dia mengancam mau menuntut balik kalau ada yang berani membawa AS,” tuturnya lagi.

Warga juga mendesak bapak tiga anak dan satu cucu itu segera menceraikan isterinya agar segera menikahi AS. Sejatinya lanjut Dasiran, warga sudah merelakan apa yang terjadi, asal dukuh yang sudah empat tahun menjabat itu segera bertanggung jawab menikahi AS dan tak menyembunyikannya. Apalagi isterinya kabarnya sudah merelakan untuk bercerai.

Bila, Pemkab Bantul tak bersedia memberhentikan Suwartono secara tidak hormat, warga mengancam bakal melaporkan kasus ini ke polisi. “Dukuh harusnya jadi contoh masyarakat tapi justru berbuat begitu,” ujar Notoatmojo Ketua Forum Komunikasi Warga Pedukuhan Ketelo.

Suwartono saat dikonfirmasi mengakui perbuatannya. Menurut dia, perselingkuhannya dilakukan atas dasar suka sama suka. Ia mengaku kecewa dengan tuntutan warga yang dianggapnya berlebihan. “Saya itu sudah mengajukan pengunduran diri, apa itu saja tidak cukup. Saya juga sudah berupaya menceraikan isteri saya, hanya saya dipersulit. Saya legowo bertanggung jawab atas perbuatan saya,” tuturnya.

Ihwal tudingan warga bila ia menyembunyikan AS, menurut dia, hal itu urusan pribadinya. “Kalau ada yang coba mengambil dia dari saya, saya akan bawa polisi,” imbuhnya.

Suwartono juga menyesalkan sikap keluarga AS kepadanya, padahal ia mengklaim selama ini banyak memberi bantuan materi pada keluarga AS, termasuk menyekolahkan saudara AS. “Siapa yang menyekolahkan keluarganya itu kalau bukan saya. Mereka itu orang enggak mampu, saya yang selama ini mengopeni,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya