SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi: Wanita hamil sebaiknya mewaspadai infeksi saluran kemih. (mecalnewstoday.com)

Kematian Ibu disebabkan banyak faktor, termasuk penyakit tak menular

Harianjogja.com, JOGJA — Beberapa tahun terakhir tren penyebab kematian ibu melahirkan mulai berganti. Pendarahan masih tetap menjadi penyebab utama, tetapi kematian akibat penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, dan stroke mulai banyak ditemukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Penyebab Kematian Ibu Melahirkan Mulai Berubah
Sebagai antisipasi, semua wanita hamil, khususnya bagi mereka yang punya riwayat penyakit yang cukup berbahaya agar rutin memeriksakan kandungannya ke petugas kesehatan untuk mengetahui apakah kehamilannya beresiko kematian atau tidak.

“Minimal diperiksa empat kali selama hamil, biar tahu beresiko atau tidak. Kalau memang sudah beresiko, sebaiknya saat melahirkan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap yaitu rumah sakit. Tidak bisa lagi melahirkan difasilistas layanan kesehatan dasar,” tambah Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DIY Inni Hikmatin saat ditemui di ruangannya, Jumat (11/8/2017).

Sementara untuk angka kematian ibu melahirkan di DIY, Inni Hikmatin mengungkapkan setiap tahun jumlahnya fluktuatif, kadang turun kadang naik. Namun kenaikan dan penurunannya tidak signifikan.

Dinas Kesehatan DIY mencatat, pada tahun 2010 ada 43 kasus kematian dari 43.048 kelahiran. Tahun berikutnya naik menjadi 50 kasus dari 44.839 kelahiran. Kemudian tahun 2012 turun menjadi 40 kasus dari 45.843 kelahiran. Tahun 2013 naik sedikit jadi 46 kasus dari 45.436 kelahiran. Tahun berikutnya menurun lagi ke angka 40 dari total 45.592 kelahiran. Kemudian turun ke angka 29 pada tahun 2015 dari total 43.704. Dan kembali naik jadi 39 kasus dari 43.026 kelahiran.

“DIY bisa dikatakan cukup rendah angka kematian ibu melahirkannya. Disebut tinggi jika jumlah kematian mencapai 359 kasus per 100.000 kelahiran. Tapi kami selalu berusaha menekan angka kematian ibu melahirkan. Angka itu memang cukup bagus, tapi harus terus ditekan,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya