SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama wereng (Dok/JIBI)

Solopos.com, PRAMBANAN—Serangan hama wereng batang cokelat terus meluas hingga pertengahan tahun ini. Bahkan, kini wereng telah menyerang tanaman padi di sebagian wilayah Kecamatan Prambanan.

Pantauan solopos.com di areal persawahan di Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan, sebagian tanaman padi terlihat seperti terbakar. Padahal, tanaman padi di sekitarnya masih terlihat hijau.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi tersebut sempat membuat petani curiga karena ciri-cirinya mirip dengan serangan hama wereng. Pasalnya, setelah daun dan batang terbakar, padi sudah sulit untuk tumbuh dan berbuah.

Salah satu petani di desa setempat, Sudar, 50 mengaku was-was dengan serangan tersebut. Sebab, tanaman padinya baru berusia 30-an hari namun sebagian batangnya sudah berwarna cokelat.

“Dilihat dari cirinya, tanaman padi kami sudah diserang hama wereng. Sebagian batangnya sudah berwarna cokelat seperti terbakar. Tidak lama lagi pasti mati,” paparnya kepada solopos.com di lokasi, Kamis (29/5).

Menurutnya, serangan tersebut sudah terjadi sekitar sepekan yang lalu.
Sudar mengaku tidak bisa berbuat banyak mengatasi hal tersebut. Dia sudah menggunakan berbagai macam obat untuk membasmi hama tersebut. Kendati demikian, hingga saat ini serangan justru semakin banyak.

“Dari 2.000-an meter persegi sawah saya, yang terserang wereng kini sudah hampir 20 persen. Saya bingung mengatasinya bagaimana. Sudah menggunakan banyak obat tapi belum berhasil,” paparnya.

Selama ini, pihaknya juga sama sekali belum tersentuh sosialisasi serangan hama wereng dari Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten. Dia takut serangan tersebut bakal meluas dan sulit untuk ditanggulangi.

Senada, salah seorang petani lain di desa setempat, Yuswandowo, juga mengungkapkan hal yang sama dengan Sudar. Menurutnya, serangan hama wereng tersebut mulai menyerang tanaman padi di wilayahnya dalam satu musim terakhir.

Dia mengatakan wereng merupakan momok bagi petani. Sebab, hama tersebut memang sangat sulit untuk diberantas. “Jika sampai terus menyerang dan meluas, petani bakal mengalami kerugian besar. Oleh sebab itu, kami minta pemerintah segera turun tangan,” pintanya saat ditemui solopos.com di lokasi, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya