Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hal itu diungkapkan Pengamat Hama Pertanian (PHP) di Kecamatan Selogiri, Sugiarto, saat dihubungi Solopos.com. “Statusnya masih terancam karena ada satu sampai dua ekor per rumpun. Ini migrasi dari daerah lain tetapi curah hujan tinggi juga berpengaruh pada adanya hama itu,” katanya.
Ia menambahkan kondisi itu tidak berpengaruh pada hasil produksi. Tapi, lanjut dia, apabila musim hujan lebih panjang, maka bisa meluas seperti kejadian pada 2010. Sebab, penyebaran wereng tersebut juga dipengaruhi kelembaban dan cuaca. Ia mengimbau agar petani mengendalikan kondisi itu dengan menjaga predator alami salah satunya laba-laba. “Selain itu, bisa dikendalikan dengan pestisida khusus untuk wereng cokelat,” ujarnya.
Camat Selogiri, Bambang Haryanto, membenarkan hal itu. Menurutnya, penyebaran wereng cokelat hampir di seluruh lahan pertanian di 11 desa dengan luasan sekitar 2.494 hektare. “Statusnya belum terserang, tapi baru terancam. Sebab, baru satu hingga dua ekor wereng yang terlihat dalam satu rumpun,” katanya.