SOLOPOS.COM - Aktivitas panen di persawahan Selogiri, Wonogiri beberapa waktu lalu. Sawah d wilayah ini kembali terancam serangan hama wereng terkait kondisi cuaca dan migrasi hama dari wilayah lain. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Aktivitas panen di persawahan Selogiri, Wonogiri beberapa waktu lalu. Sawah d wilayah ini kembali terancam serangan hama wereng terkait kondisi cuaca dan migrasi hama dari wilayah lain. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI – Sekitar 500 hektare lahan di wilayah Kecamatan Selogiri terancam hama wereng cokelat. Itu terjadi karena migrasi dari wilayah lain dan keadaan alam karena curah hujan tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Pengamat Hama Pertanian (PHP) di Kecamatan Selogiri, Sugiarto, saat dihubungi Solopos.com. “Statusnya masih terancam karena ada satu sampai dua ekor per rumpun. Ini migrasi dari daerah lain tetapi curah hujan tinggi juga berpengaruh pada adanya hama itu,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan kondisi itu tidak berpengaruh pada hasil produksi. Tapi, lanjut dia, apabila musim hujan lebih panjang, maka bisa meluas seperti kejadian pada 2010. Sebab, penyebaran wereng tersebut juga dipengaruhi kelembaban dan cuaca. Ia mengimbau agar petani mengendalikan kondisi itu dengan menjaga predator alami salah satunya laba-laba. “Selain itu, bisa dikendalikan dengan pestisida khusus untuk wereng cokelat,” ujarnya.

Camat Selogiri, Bambang Haryanto, membenarkan hal itu. Menurutnya, penyebaran wereng cokelat hampir di seluruh lahan pertanian di 11 desa dengan luasan sekitar 2.494 hektare. “Statusnya belum terserang, tapi baru terancam. Sebab, baru satu hingga dua ekor wereng yang terlihat dalam satu rumpun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya