SOLOPOS.COM - Tanaman padi rusak akibat diserang tikus. (Dok/JIBI/Solopos)

Tanaman padi rusak akibat  diserang tikus. (Dok/JIBI/Solopos)

Tanaman padi rusak akibat diserang tikus. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebagian petani di Sukoharjo masih mengunakan jebakan setrum untuk memberantas tikus yang merajalela di sawahnya. Mereka mengaku menggunakan langkah berbahaya lantaran kian mengganasnya serangan tikus seiring meledaknya populasi hewan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petani di Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Mardi, mengatakan jebakan tikus tersebut masih banyak digunakan oleh petani. Pasalnya, jebakan setrum itu merupakan cara paling efektif untuk membunuh tikus. Ia menilai asalkan dipasang dengan benar, jebakan tikus cukup aman digunakan. Biasanya, jebakan tikus dipasang pada pagi dan sore hari. Kawat dipasang di sawah dan ditata dengan sedemikian rupa agar tidak menyentuh air.

“Mau bagaimana lagi, diobat juga sudah tidak mempan. Paling efektif sebenarnya emposan tetapi banyak tenaga yang dikeluarkan. Kalau mau praktis ya memakai setrum itu langsung banyak yang mati.”

Hal itu diungkapkan  Mardi, saat ditemui Solopos.com, Selasa (27/8/2013). Petani lain, Suratno, 69, juga mengatakan hal senada. Jebakan listrik lazim digunakan petani untuk membunuh tikus dengan cepat. Ia mengeluhkan serangan tikus memang sangat parah dalam waktu terakhir. Petani sampai kehabisan akal untuk mencari cara memberantas hewan pengerat tersebut. Ia mengaku penggunaan setrum listrik itu memang berbahaya. Namun para petani nekat menggunakan alat tersebut.

“Siklus pertumbuhan tikus itu hampir sama dengan tanaman padi. Padi banyak diserang saat usianya masih muda. Serangannya juga sangat banyak beberapa waktu terakhir,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, juga mengakui maraknya penggunaan alat setrum tikus tersebut. Menurutnya, petani memilih cara instan agar tikus dapat dibasmi dengan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya