SOLOPOS.COM - Perkumpulan Pensiunan Pegawai Pemkot Solo menggelar Silaturahmi Temu Kangen dan Halalbihalal 1443 H. Acara pada momen Lebaran 2022 itu digelar di Gedung H Ismail RM Tamansari Colomadu Karanganyar, Selasa (10/5/2022). (Solopos.com/Haryono Wahyudiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR—Perkumpulan Pensiunan Pegawai Pemkot Solo menggelar Silaturahmi Temu Kangen dan Halalbihalal 1443 H. Acara pada momen Lebaran 2022 itu digelar di Gedung H Ismail RM Tamansari Colomadu Karanganyar, Selasa (10/5/2022).

Ketua Panitia Dr Sunarto Isstianto mengatakan acara tersebut diikuti oleh 300 pensiunan pegawai Pemkot Solo. Turut hadir mantan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, mantan Wakil Wali Kota J Suprapto, serta istri mantan Wali Kota Solo Slamet Suryanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Halalbihalal ini menjadi momentum menyatukan para pensiunan pegawai Pemkot Solo. Meski sudah pensiun, mereka tetap semangat dan memiliki potensi yang bisa berkontribusi positif dalam berbagai bidang,” kata Sunarto Isstianto kepada Solopos.com.

Baca Juga: Istilah Halalbihalal Ternyata Sudah Ada di Suara Muhammadiyah pada 1924

Temu Kangen dan Halalbihalal 1443 H menghadirkan psikolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Andri Putranto. Dalam pemaparannya, Andri menjelaskan halalbihalal hanya ada di Indonesia dan sekarang diadopsi oleh Malaysia.

Secara historis, Andri menyebut istilah halalbihalal dipopulerkan oleh Presiden Soekarno yang pada 1948 minta pertimbangan kepada salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Hasbullah untuk mencairkan hubungan politik yang saat itu tidak harmonis.

Jauh sebelum itu, kata Andri, tradisi silaturahmi sudah ada di zaman Mangkunegoro I atau Pangeran Sambernyawa lewat tradisi pisowanan.

Baca Juga: Halalbihalal Tradisi Lebaran Khas Indonesia, Begini Asal Mulanya

“Siapa yang bersilatuahmi diberi dua keuntungan yaitu usia yang panjang dan rezeki yang banyak,” ujar Andri.

Pada kesempatan itu, Andri mengutip pernyataan motivator Mario Teguh terkait silaturahmi. Menurut dia, meski manusia dipisahkan jarak yang jauh harus tetap menjalin silaturahmi dengan sesama. “Lebih baik yang jauh tapi hatinya dekat daripada yang dekat tapi hatinya jauh.”

Menutup ceramahnya, Andri mengingatkan orang yang sudah memasuki masa pensiun harus selalu mengingat Tuhan. Menurut dia, berdasarkan riset, ada perbedaan gambar otak orang yang selalu mengingat Tuhan dengan yang tidak.

Baca Juga: Halalbihalal Boleh Tapi Tak Bisa Makan di Tempat, Ini Respons PHRI Solo

“Orang yang jarang mengingat Tuhan warnanya dominan biru, artinya beku. Beda dengan yang selalu mengingat Tuhan. Makanya pensiunan itu harus tetap PNS yaitu sebagai penghuni negeri surga,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya