SOLOPOS.COM - Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Kota Solo. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo ternyata mempunyai cerita-cerita menarik yang patut diulas, salah satunya tempat bertemunya Raja dengan Ratu Laut Selatan.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir masyarakat Solo dan sekitarnya dihebohkan dengan kabar dua putri Keraton Surakarta yang katanya dikurung di dalam keraton.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal ini tentunya membuat masyarakat terkejut, sebenarnya ada konflik apa di internal Keraton Solo?

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pantas Pada Betah! Ternyata Solo Kota Paling Nyaman di Indonesia

Terlepas dari itu semua, ternyata ada beberapa hal menarik yang ternyata belum banyak diketahui masyarakat mengenai Keraton Solo termasuk lokasi bertemunya Raja dan Ratu Laut Selatan.

Berikut ini lima hal menarik tentang Keraton Surakarta Hadiningrat, sebagaimana bersumber dari situs resmi Pemkot Solo yang dikutip Solopos.com pada Senin (15/2/2021).

Baca Juga: 5 Tempat Paling Angker di Wonogiri, Ada yang Jadi Sarang Genderuwo

panggung sangga buwana
Ilustrasi Panggung Sangga Buwana di Keraton Solo. (Twitter)

1. Pindah di 1744

Sebelum 1744, Keraton Surakarta Hadiningrat pernah menempati Keraton Kartasura di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Namun, karena bangunan Keraton Kartasura ada yang rusak akibat Geger Pecinan pada 1743, Sri Susuhan Pakubuwana II mendirikan Keraton Solo, seperti yang dikenal masyarakat sekarang.

Baca Juga: Tanda Istri Capai Orgasme, Bisa Dilihat dari Goyangan dan Desahan?

2. Menara Sanggabuwana

Ada sebuah bangunan tinggi di area keraton yang bernama Menara Sanggabuwana. Menara ini dibangun oleh Sri Susuhan Pakubuwana III pada 1782.

Konon katanya, menara di Keraton Solo tersebut menjadi tempat bertemunya Ratu Laut Selatan dengan Raja.

Baca Juga: Cuma di Solo Kamu Bakal Menemukan 5 Hal Unik Ini, Apa Saja?

Selain itu, menara setinggi 30 meter juga berfungsi sebagai tempat memata-matai musuh di zaman penjajahan.

3. Harus Lepas Alas Kaki

Ketika berkunjung ke Keraton Solo, khususnya di Sasana Sewaka, pengunjung diwajibkan melepaskan alas kaki.

Di lokasi tersebut, pengunjung tanpa alas kaki bisa berjalan di hamparan pasir yang diambil langsung dari Pantai Parangkusuma dan Gunung Merapi di DI Yogyakarta.

Baca Juga: Deretan Artis Indonesia Era 80-90an yang Dijuluki Bom Seks

4. Ditemani Pemandu dan Dilarang Memotret

Selain harus lepas alas kaki khusus di lokasi Sasana Sewaka, pengunjung juga harus ditemani pemandu saat berkeliling area Keraton Surakarta Hadiningrat.

Selama berkeliling, pengunjung dilarang untuk memotret baik menggunakan kamera profesional maupun ponsel.

Baca Juga: 15 Kota Terkecil di Indonesia, Solo Masuk Urutan Berapa?

5. Ritual Menarik

Ada beberapa acara atau ritual yang digelar Raja Keraton Solo setiap tahunnya, seperti Sekaten dan Kirab Malam 1 Sura.

Sekaten merupakan upacara perayaan untuk memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Acara ini digelar selama tujuh hari dan ditutup dengan Grebeg Mulud.

Baca Juga:  Ini Manfaat Baik Mendesah Saat Bercinta, Jangan Ditahan Ya!

Sedangkan untuk Kirab Malam 1 Sura diperingati saat malam pergantian Tahun Baru Islam. Pada acara ini ditandai dengan Kirab Mubeng Beteng dengan membawa pusaka, termasuk kerbau bule yang terkenal legendaris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya