Rabu, 23 November 2011 - 16:35 WIB

Hakim dan jaksa nakal, coreng hukum Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif menilai, kasus hakim dan jaksa yang tengah disorot, menjadi tragedi bagi dunia hukum Indonesia. Seorang hakim di Yogyakarta yang meminta penari telanjang kepada pengacara, serta seorang jaksa di Cibinong tertangkap tangan menerima suap dari terdakwa, mencoreng citra penegak hukum tanah air. Syafii menilai, seharusnya institusi penegak hukum melakukan instrospeksi, agar aparat bisa menjadi figur panutan. Bukan justru melakukan tindakan memalukan dan berlawanan dengan semangat pemberantasan korupsi. Meski bukan perkara mudah untuk melakukan perbaikan, menurutnya harus ada upaya sungguh-sungguh dari penegak hukum untuk memerangi oknum nakal tersebut.

Diketahui, Majelis Kehormatan Hakim telah memecat hakim Pengadilan Negeri (PN) Yogyakarta Dwi Djanuanto karena terbukti meminta penari telanjang kepada salah seorang pengacara. Di sisi lain, KPK menangkap tangan Jaksa Sistoyo Kejari Cibinong yang diduga menerima suap dari terdakwa hingga mencapai Rp 2,5 miliar. Sistoyo sudah menjadi tersangka dan menjalani penahanan. [dtc/dev]

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif