SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif menilai, kasus hakim dan jaksa yang tengah disorot, menjadi tragedi bagi dunia hukum Indonesia. Seorang hakim di Yogyakarta yang meminta penari telanjang kepada pengacara, serta seorang jaksa di Cibinong tertangkap tangan menerima suap dari terdakwa, mencoreng citra penegak hukum tanah air. Syafii menilai, seharusnya institusi penegak hukum melakukan instrospeksi, agar aparat bisa menjadi figur panutan. Bukan justru melakukan tindakan memalukan dan berlawanan dengan semangat pemberantasan korupsi. Meski bukan perkara mudah untuk melakukan perbaikan, menurutnya harus ada upaya sungguh-sungguh dari penegak hukum untuk memerangi oknum nakal tersebut.

Diketahui, Majelis Kehormatan Hakim telah memecat hakim Pengadilan Negeri (PN) Yogyakarta Dwi Djanuanto karena terbukti meminta penari telanjang kepada salah seorang pengacara. Di sisi lain, KPK menangkap tangan Jaksa Sistoyo Kejari Cibinong yang diduga menerima suap dari terdakwa hingga mencapai Rp 2,5 miliar. Sistoyo sudah menjadi tersangka dan menjalani penahanan. [dtc/dev]

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya