Solopos.com, SOLO – Ibadah haji jamak dimaknai sebagai transisi dalam kehidupan kaum muslim. Ibadah haji mengakibatkan perubahan status orang yang melaksanakannya. Pemaknaan ini lebih tepat pada masa lalu daripada masa kini.
Pada 1960, Kepala Staf Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia, Jenderal A.H. Nasution, menawarkan kepada Kartosuwiryo, yang memimpin pemberontakan Darul Islam di Jawa Barat, bertobat dan naik haji.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.