SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas berada digudang barang jamaah calon haji Bengkulu, di asrama haji embarkasi Padang, Sumbar, Jumat (29/9/2012). Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar mengingatkan jamaah calon haji yang berangkat melalui Embarkasi Padang, agar barang bawaan maksimal dibolehkan hanya 32 kilogram meliputi satu koper dan satu tas tenteng 7 kilogram karena pertimbangan daya angkut pesawat dan keselamatan penerbangan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Sejumlah petugas berada digudang barang jamaah calon haji Bengkulu, di asrama haji embarkasi Padang, Sumbar, Jumat (29/9/2012). Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar mengingatkan jamaah calon haji yang berangkat melalui Embarkasi Padang, agar barang bawaan maksimal dibolehkan hanya 32 kilogram meliputi satu koper dan satu tas tenteng 7 kilogram karena pertimbangan daya angkut pesawat dan keselamatan penerbangan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JEDAH – Balai Pengobatan Haji Indonesia terpaksa memberangkatkan seorang anggota jamaah haji ke Mekkah karena terkena stroke dan komplikasi diabetes melitus serta hipertensi.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kasi Pelayanan Kesehatan Daerah Kerja Jeddah Ananto Prasetya di Jeddah, Sabtu dini hari mengatakan pasien itu bernama Zainal Abidin Cikaning, 69, asal Padang, dan dilarikan ke BPHI Mekkah agar tidak memberatkan pasien karena perjalanan jauh ke Madinah. Zainal dan kelompok terbangnya masih termasuk dalam gelombang pertama yang setelah mendarat di King Abdul Azis Jeddah diberangkatkan ke Madinah.

Zainal tergabung dalam Kloter 7 Padang dengan nomor pasport A 3376314 dan terbang dengan Garuda Indonesia bernomer GA-3507. Ananto menjelaskan, pasien sebenarnya sudah mengalami serangan stroke sejak lima hari lalu atau sebelum bertolak ke Arab Saudi. Selayaknya, Zainal tidak dibolehkan terbang jauh hingga ke Jedah. “Karena sudah tiba di Jeddah, maka kami [petugas kesehatan] menerima dan akan merawatnya. Stroke yang dialami pasien cukup serius dan selama penerbangan dalam kondisi sadar,” kata Ananto.

Sebelumnya, Idris bin Usman Jaman, 72, asal Aceh, bernomer paspor A2735180, yang terkena serangan jantung di pesawat dan dirawat di RS King Fadh, dan kini kondisinya sudah mulai membaik. “Kondisinya sudah membaik setelah dirawat di emergency room dan sudah tidak diare lagi,” kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Daker Jeddah Ananto Prasetya di Jedah, Jumat malam waktu setempat atau Sabtu dini hari.

Idris yang tergabung dalam kloter GA2106 dan mendarat di Bandara King Abduk Azis Jeddah sekitar pukul 14.15 waktu Saudi, Rabu (26/9/2012) terpaksa dirujuk ke rumah sakit karena Balai Pengobatan Haji Indonesia di Bandara King Abdul Azis khawatir pada kondisinya.

Ananto menyatakan Idris terkena serangan saat masih di pesawat dan mendarat dalam kondisi lemah. “Tensi darahnya rendah, rekam jantung tidak baik sehingga diputuskan untuk dirujuk ke RS King Fadh,” kata Ananto. Kini tekanan darah Idris sudah normal, kata Ananto, dan diharapkan bisa bergabung dengan teman satu kloter yang sudah ke Madinah. “Pemeriksaan dokter dilakukan Sabtu hari ini pada pukul 10.00 waktu Saudi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya