SOLOPOS.COM - Jemaah haji lempar jumrah di Mina, Mekkah. (Twitter.com/@ExBBComerfarooq)

Haji Boyolali, biaya visa haji dan umrah bertambah 2.000 riyal atau sekitar Rp7 juta.

Solopos.com, BOYOLALI — Tambahan biaya visa haji dan umrah senilai 2.000 riyal (sekitar Rp7 juta) diperkirakan tidak akan memengaruhi panjangnya daftar tunggu haji dan umrah dari Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Boyolali, Paryadi, aturan tambahan biaya visa hanya dikenakan bagi jemaah yang sudah berumrah atau berhaji dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

“Hanya tiga tahun terakhir, perhitungannya adalah mereka yang sudah berhaji atau umrah 2014-2016. Jadi saya kira tidak akan signifikan mengurangi daftar antrean calon haji dan umrah dari Indonesia,” papar Paryadi, saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela Penyambutan Jemaah Haji Boyolali di Pendapa Ageng Kabupaten Boyolali, Selasa (8/11/2016).

Paryadi yang juga mengelola biro haji dan umrah melihat animo masyarakat untuk berhaji dan umrah saat ini masih sangat luar biasa. Biaya progresif visa yang hanya tiga tahun tidak akan mengurangi animo masyarakat untuk inden kursi pemberangkatan haji.

“Memang jemaah umrah dan haji dari Indonesia sangat banyak,” ujar dia.

Menurut dia, yang akan sangat terpukul dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi adalah biro umrah dan haji yang sudah menetapkan biaya perjalanan dengan harga lama, terutama mereka yang membawa jemaah yang pernah berumrah atau berhaji sebelumnya.

“Dana Rp7 juta bagi orang yang punya uang mungkin tidak masalah, tapi kalau yang umrah karena dibantu anak atau keluarganya tentu akan kerepotan,” ujar Paryadi.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Boyolali, Saerozi, menyampaikan saat ini daftar tunggu haji di Boyolali sudah sampai tahun 2039. Artinya yang baru mendaftar tahun ini baru bisa berangkat setelah 2039.

Meskipun pemerintah sudah membuat berbagai macam regulasi salah satunya menghapus dana talangan haji, animo masyarakat mendaftar haji masih luar biasa.

“Salah satu faktornya adalah tingkat ekonomi masyarakat yang meningkat. Kemampuan masyarakat mendaftar haji hanya dengan nominal Rp25 juta sudah cukup kuat. Kondisi itulah yang membuat waiting list semakin panjang,” tutur Saerozi.

Saerozi justru berharap kebijakan pemerintah Arab Saudi terkait tambahan biaya visa haji dan umrah bisa memberikan jalan bagi pemerintah mengatur lagi pemberangkatan jemaah haji dan umrah.

“Saya juga berharap dengan tambahan biaya Rp7 juta ini masyarakat yang pernah berhaji atau umrah bisa berpikir dua kali, memberikan kesempatan kepada yang lain untuk bisa pergi haji dan umrah,” ujar Saerozi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya