SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah calon haji asal Indonesia (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Haji 2017 mendapat tambahan kuota

Harianjogja.com, KULONPROGO — Kuota untuk jamaah haji asal DIY mengalami peningkatan cukup banyak tahun ini. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kulonprogo berharap penambahan tersebut bisa dibagi kepada setiap kabupaten/kota secara lebih proporsional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Staf Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kulonprogo, Ari Gunawan mengatakan, sejak 2013, kuota haji DIY hanya untuk 2.455 orang. Jumlah itu turun sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 3.068 orang. “Tahun ini ada pemulihan kuota dan bertambah juga menjadi 3.132 orang,” ujar Ari, Kamis (23/2/2017).

Ari memaparkan, kuota haji Kulonprogo idealnya bisa mencapai 400 orang jika disesuaikan dengan rumus perhitungan nasional. Satu kuota haji diberikan untuk setiap 1.000 orang penduduk. Namun, DIY tidak menerapkan itu dan membagi kuota berdasarkan nomor porsi haji. Akibatnya Kulonprogo rata-rata hanya mendapatkan kuota sebanyak 250-300 orang per tahun.

Ari lalu berharap DIY bisa menerapkan sistem pembagian kuota dengan lebih proporsional agar jatah Kulonprogo bertambah signifikan. Menurutnya, waktu tunggu keberangkatan haji yang saat ini mencapai 23 tahun mungkin bisa berkurang sekitar empat tahun menjadi 19 tahun. “Kita usulkan setiap ada pertemuan tetapi tidak pernah gol,” kata dia.

Staf Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kulonprogo lainnya, Muhammadi menambahkan, calon jamaah haji Kulonprogo yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini berjumlah 303 orang. Sebanyak 255 orang berasal dari kuota reguler, sedangkan 70 lainnya dari penambahan kuota.

Muhammadi lalu mengungkapkan, jumlah pendaftar calon jamaah haji di Kulonprogo memang cenderung lebih sedikit dibanding kabupaten/kota lain, yaitu 80-100 orang per bulan. Menurutnya, hal itu yang menyebabkan Kulonprogo kalah dalam pembagian kuota. Meski begitu, jumlah pendaftar mulai menunjukkan tren peningkatan pada September hingga Oktober 2016 lalu dan sempat tembus 300 orang per bulan.

“Sebagian dari warga terdampak bandara yang menerima kompensasi. Itu tapi juga harus menunggu 23 tahun dulu baru bisa berangkat haji,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya