SOLOPOS.COM - Sebanyak 356 calhaj kloter I Embarkasi Adi Soemarmo Solo dilepas oleh Plt. Sekda Provinsi Jateng Djoko Sutrisno di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jumat (21/8/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Haji 2016 dari Gunungkidul, satu calon jamaah batal berangkat

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kantor Kementerian Agama Gunungkidul memastikan proses persiapan haji tahun ini berjalan lancar. Seluruh jamaah yang berjumlah 219 orang telah mendapatkan paspor dan visa dari Pemerintah Saudi Arabia. Hanya saja, dari jumlah itu ada satu calon jamaah yang tidak jadi berangkat karena sakit.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Gunungkidul, Sadmonodadi mengungkapkan secara nasional masih ada masalah berkaitan dengan izin visa untuk calon haji. Namun masalah ini tidak terjadi terhadap rombongan jamaah asal Gunungkidul, karena proses akomodasi untuk seluruh jamaah sudah terfasilitasi sejak tiga hari yang lalu.

“Di DIY memang ada tiga calon yang masih bermasalah dengan visa, tapi ini bukan berasal dari Gunungkidul. Namun kabar terakhir yang kami dengan dari Kakanwil, semuanya sudah beres di hari ini [kemarin] sehingga tinggal proses pemberangkatan,” kata Sadmono saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (9/8/2016).

Dia menjelaskan, meski seluruh persiapan pemberangkatan tidak ada halangan, namun hampir bisa dipastikan salah seorang jamaah asal Gunungkidul gagal berangkat di tahun ini. Hal itu terjadi karena yang bersangkutan masih bermasalah dengan kesehatan, karena baru saja menjalani operasi.

Untuk memastikan apakah calon tersebut berangkat atau tidak, Sadmono mengaku akan secepatnya melakukan klarifikasi kepada calon yang bersangkutan.

“Kalau dilihat dari kondisi fisiknya, ia [calon yang bersangkutan] tidak akan  berangkat karena masih sakit. Jika memang tidak berangkat, maka pemberangkatan di tahun ini hanya 218 jamaah,” katanya.

Rencananya calon jamaah asal Gunungkidul masuk kloter 27 SOC dan diberangkatkan pada 18 Agustus mendatang. Itu artinya, jika memang calon yang masih sakit dan tidak jadi berangkat, maka kursi yang kosong tidak akan diisi oleh calon yang lain karena waktu yang sudah mepet.

Namun bagi jamaah yang gagal berangkat ini masih diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji di tahun depan.

“Ketentuannya memang seperti itu dan kesempatan pengunduran hanya berlaku sekali. Sebab kalau di tahun berikutnya masih tidak bisa berangkat, maka uang yang telah dibayarkan akan dikembalikan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya