SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji berjalan menuju pesawat di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (21/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Haji 2016 membuat pemerintah Indonesia diharapkan menggunakan kuota negara lain.

Solopos.com, JAKARTA — Sebanyak 177 warga negara Indonesia (WNI) ditahan petugas imigrasi Filipina karena menggunakan paspor palsu untuk berangkat haji. Keterbatasan kuota haji Indonesia pun disorot mengingat banyak kuota menganggur di negara lain.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Seperti dikutip Solopos.com dari Okezone, Selasa (23/8/2016), mereka menggunakan paspor Filipina dengan identitas palsu karena mengetahui kuota haji di Indonesia terbatas.

Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amalia, untuk mengatasi persoalan semacam itu agar tidak terulang, pemerintah harus melakukan lobi diplomatik dengan negara yang kuota hajinya masih sedikit.

“Memang sudah pernah dicoba dengan Timor Leste. Kita pernah meminta kuotanya karena ada banyak sisa. Sayangkan ternyata tidak mudah, pembicaraan itu tidak cukup antar-negara Indonesia dan Timor Leste tapi dengan Saudi juga tiga negara ini harus bicara sama-sama. Demikian juga dengan Filipina ternyata ada kuota yang tidak terserap,” katanya.

Namun, Ledia meyakini bila pemerintah melakukan diplomasi lebih gencar bisa menjadi solusi mengatasi daftar tunggu haji di Indonesia yang cukup lama.

“Kalau selama ini kita menjalin hubungan baik toh mereka juga enggak bisa isi kuotanya. Saya pikir mereka akan memberikannya kepada kita, tinggal bagaimana hubungan kita dengan negara yang bersangkutan dan Arab Saudi,” tukasnya.

Selain itu seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Selasa, sebanyak 27.620 orang jemaah asal Indonesia mulai memadati Kota Mekah, Arab Saudi, jelang puncak ibadah haji 2016. Ribuan anggota jamaah Indonesia terus berdatangan di Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah wajib sebagai rangkaian ibadah haji.

Sejak Senin (22/8/2016) pukul 21.00 waktu Arab Saudi, jeamaah berdatangan secara berkelompok tanpa berhenti. Jamaah asal embarkasi Aceh, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan Surabaya terlihat mendominasi. Setiap rombongan tampak menggunakan pita atau sapu tangan bertuliskan nama provinsi guna memudahkan pengenalan.

Sementara itu Kepala Seksi Data dan Siskohat Eko Dwi Irianto menyebutkan 27.620 anggota jamaah yang telah tiba di Mekah itu terbagi dalam 68 kloter yang diberangkatkan secara bertahap dari Madinah sejak 17 Agustus lalu. Baca juga: Banyak Kuota Haji di Negara Lain Nganggur, Mending Buat Indonesia.

Sementara itu, 83.564 anggota jemaah haji gelombang pertama bersama 1.035 petugas sudah tiba di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sampai dengan Senin kemarin pukul 15.15 waktu Arab Saudi.

Untuk pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua, kloter pertama yang dijadwalkan akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah pada hari ini adalah SOC 35 dengan penerbangan Garuda Indonesia. Dengan demikian, mulai hari ini Mekah akan menerima kedatangan jemaah haji dari Madinah dan jemaah gelombang kedua dari Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya