SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji berjalan menuju pesawat di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (21/8/2015). Sebanyak 445 jemaah calon haji kloter pertama Embarkasi Surabaya dari Kabupaten Magetan dan Surabaya itu diberangkatkan ke Mekah, Arab Saudi. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Haji 2016 hingga kini ada 10 jemaah calon haji Indonesia wafat.

Solopos.com, MEKAH – Masa pemberangkatan jemaah calon haji Indonesia gelombang pertama berlangsung lebih dari sepekan. Dalam rentang itu, tercatat ada 10 jemaah haji Indonesia yang meninggal; sembilan orang wafat di Madinah dan satu orang di pesawat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari data yang dirilis Penghubung Kesehatan Daker Makkah Ramon Andreas, diketahui bahwa mayoritas penyebab kematian jemaah adalah Cardiovascular Diseases. Sedikitnya ada delapan jemaah yang wafat karena gangguan kesehatan yang melibatkan fungsi jantung dan pembuluh darah ini. Adapun penyebab kematian lainnya adalah Infectious and Parasitic Diseases dan Metabolic Disease.

Dimintai tanggapannya, Kasi Kesehatan Daker Makkah dr. Umar Said mengiyakan diabetes milietus dengan Cardiovasculer menjadi penyebab terbanyak kematian jemaah. “Jadi memang pasien di Tanah Air sudah memiliki faktor resiko. Kebanyakan pasien usia lanjut. Faktor resiko ini bisa jadi karena perjalanan yang jauh dari Tanah Air lalu memunculkan kekambuhan penyakitnya,” terangnya saat ditemui di Kantor KKHI Daker Mekah, Kamis (18/8/2016).

Sebagai antisipasi, lanjut Umar, KKHI Daker Makkah sudah menyiapkan sarana dan prasarana berupa ICU dengan 12 bed. Selain itu, KKHI Daker Mekah juga dilengkapi dengan ruang intermediate dan sarana prasarana ICU dan ICCU nya. Jadi sarana di sini siap untuk menerima pasien risti.

Berikut ini data 10 jemaah haji yang wafat:
1. Senen bin Dono Medjo (79). Laki-laki. Kloter 007 Embarkasi Surabaya .
2. Siti Nurhayati binti Muhammad Saib (68). Perempuan. Kloter 002 Embarkasi Aceh.
3. Martina binti Sabri Hasan (47). Perempuan. Kloter 006 Embarkasi Batam.
4. Khadijah Nur binti Imam Nurdin (66). Perempuan. Kloter 004 Embarkasi Aceh.
5. Dijem Djoyo Kromo (53). Perempuan. Kloter 18 Embarkasi Solo.
6. Sarjono Bin Muhammad (60). Laki-laki. Kloter 006 Embarkasi Batam.
7. Oom Eli Asik (66). Perempuan. Kloter 003 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
8. Nazar Bakhtiar bin Batiar (82). Kloter 001 Embarkasi Padang.
9. Juani bin Mubin Ben (61). Kloter 006 Embarkasi Aceh.
10. Asma binti Mian (78). Kloter 001 Embarkasi Padang.

Para jemaah yang wafat ini akan dibadalkan hajinya oleh pemerintah. Semua jemaah yang wafat mulai dari embarkasi sampai sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah akan dibadalkan tanpa ada biaya tambahan apa pun yang dikenakan kepada keluarga.

Kasi Bimbingan Ibadah Daker Makkah Tawwabuddin, Selasa (16/8/2016), menjelaskan berdasarkan Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah No 456 tahun 2015 tentang pedoman pelaksanaan safari wukuf dan badal haji, semua jemaah haji yang meninggal sebelum wukuf akan dibadalhajikan. Ini termasuk jemaah yang berada di asrama, embarkasi, sampai berada di Saudi.

“Jadi keluarga tak perlu ragu atau bimbang. Insya Allah semua jemaah yang wafat akan dibadalkan pemerintah,” kata Tawwab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya