SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah haji Indonesia (JIBI/Solopos/Dok.)

Haji 2016 dari Gunungkidul belum seluruhnya dapat berangkat bersama.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL  – Sedikitnya 18 calon haji asal Gunungkidul gagal berangkat ke Tanah Suci di tahun ini. Ada dua faktor yang membuat calon jemaah gagal berangkat, yakni masalah kesehatan dan belum dilunasinya uang pembayaran.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kepala Kantor Kementerian Agama Gunungkidul Nur Abadi mengatakan meski gagal berangkat di tahun ini, calon jemaah masih dapat diberangkatkan di tahun depan dan ditempatkan pada nomor antrean teratas. Hanya saja, seperti dalam prosedur yang ditentukan, kedelapanbelas orang ini harus memenuhi persyaratan, di antaranya harus melunasi biaya penyelenggaraan dan memenuhi tes kesehatan.

“Ya kalo gagal tes kesehatan dan urung bisa melunasi lagi, maka akan ditunda keberangkatannya lagi,” ungkapnya, Selasa (19/7/2016)

Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Gunungkidul, Satmono Dadi, menambahkan, jumlah jemaah yang diberangkatan sebanyak 219 orang ini terdiri dari 112 laki-laki dan 107 jemaah perempuan. Jemaah paling muda atas nama Fair Rohmatus Soleh dengan usia 27 tahun, sedangkan jemaat paling tua atas nama Kenik Wiryo Wijoyo,86. Calon jamaah haji di Gunungkidul didominasi oleh PNS dan kalangan Guru.  Sedangkan  mayoritas calon jemaah berasal dari Kecamatan Wonosari.

Satmono mengatakan, untuk proses pemberangkatan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Persiapan itu sudah dimulai sejak awal Februari lalu, dimana calon haji diberikan pembinaan dan sosialisasi tentang tata cara menunaikan ibadah haji tersebut. “Proses persiapan juga masih terus dilakukan. Mereka akan berangkat 8-9 Agustus dan pulang sekitar 27-29 September,” ungkapnya.

Untuk persiapan, Satmono mengaku terus melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag DIY. Sedang, untuk calon jemaah diminta mempersiapkan kondisi fisik dengan baik. Hal ini dibutuhkan karena kondisi cuaca di Arab berbeda dengan ada yang di Indonesia.

“Sebelum berangkat, calon jemaah akan dilakukan pengecekan dan diberikan vaksin menginitis agar terhindar dari penyakit itu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya