SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah haji Indonesia (JIBI/Solopos/Antara)

Haji 2016 di Gunungkidul akan diikuti 219 orang

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kantor Kementerian Agama Gunungkidul menilai persiapan pemberangkatan haji tahun ini lebih lancar. Pasalnya tidak ada lagi masalah calon jemaah yang terganjal masalah perizinan untuk menunaikan ibadah tersebut.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Kepala Kemenag Gunungkidul Nur Abadi mengatakan seluruh persiapan telah dilakukan, mulai dari sisi akomodasi hingga kesiapan calon haji. Rencanannya para jemaah asal Gunungkidul akan masuk dalam kloter 27 SOC dan diberangkatkan pada 18 Agustus mendatang.

Dia menjelaskan untuk masalah akomodasi, calon haji hanya tinggal menunggu visa dari Pemeritah Saudi Arabia. Izin kunjungan ini dijanjikan diberikan sesaat sebelum pemberangkatan. Sedang untuk masalah passport, seluruh jemaah sudah memiliki sehingga urusan pemberangkatan sudah tidak ada kendala.

“Kita tinggal tunggu visanya saja karena prosesnya sudah dilakukan melalui sistem e-Hajj yang disediakan oleh pemerintahan di sana,” katanya, Selasa (26/7/2016).

Untuk persiapan calon jemaah, lanjut Nur Abadi, pihaknya sudah melakukan manasik sebanyak sepuluh kali. Rinciannya delapan manasik dilakukan di tingkat kecamatan, sedangkan dua lainnya dilakukan di tingkat kabupaten dengan mengikutkan seluruh calon jemaah.

Dia mengungkapkan, jika dibandingkan dengan rencana pemberangkatan di 2015 lalu, penyelenggaraan tahun ini lebih lancar. Hal ini bisa dilihat dari kelencaran dalam persiapan. Sebab dalam penyelenggaraan di tahun lalu ada beberapa jemaah yang tersangkut masalah perizinan sehingga berdampak terhadap persiapan pemberangkatan.

“Meski tahun ini lebih lancar, saya tetap mengimbau calon haji untuk mempersiapkan fisik dengan baik,” ungkapnya.

Sebelum berangkat, para jemaah akan dilakukan tes kesehatan untuk mengetahui kondisinya benar-benar fit sehingga saat menjalani ibadah tidak mengalami kendala. “Kalau tesnya lolos maka bisa diberangkatkan, tapi kalau gagal kemungkinan besar keberangkatannya akan ditunda dulu,” imbuhnya.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Gunungkidul, Satmono Dadi, menambahkan, jumlah jemaah yang diberangkatan sebanyak 219 orang dengan rincian 112 laki-laki dan 107 perempuan.

Jemaah paling muda atas nama Fair Rohmatus Soleh dengan usia 27 tahun, sedangkan paling tua atas nama Kenik Wiryo Wijoyo,86. Untuk pekerjaan calon haji didominasi oleh PNS dan kalangan Guru. Sedangkan jika dilihat dari asal, mayoritas jemaah berasal dari Kecamatan Wonosari.

Untuk persiapan, Satmono mengaku terus melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag DIY. Sedang, untuk calon jemaah diminta mempersiapkan kondisi fisik dengan baik. Hal ini dibutuhkan karena kondisi cuaca di Arab berbeda dengan ada yang di Indonesia. “Mudah-mudahan seluruh proses haji dapat berjalan lancar dan para jemaah bisa pulang ke tanah air dengan selamat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya