SOLOPOS.COM - Seorang calon jamaah haji asal Sleman harus menggunakan kursi roda. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Haji 2016 dari Sleman sebanyak 993 calon jamaah

Harianjogja.com, SLEMAN– Sebanyak 993 calon jamaah haji dari Sleman akan diberangkatkan pada 16-19 Agustus mendatang. Dari jumlah tersebut, 30% masuk katagori resiko tinggi (Risti).

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sleman, Lutfi Hamid menjelaskan, calon jamaah haji asal Sleman tersebut tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23 SOC-29 SOC. Sesampainya di tanah suci, mereka akan menempati pemondokkan Jarwal, Syisyah, Mahbas Jin, dan Azizah.

Adapun persiapan untuk keberangkatan calon jamaah saat ini sudah mencapai 80%. “Para calon jamaah akan mengikuti latihan manasik haji pada 22 Juli nanti. Biaya Pelunasan Ibadah Haji tahap kedua selesai dilakukan 30 Juni lalu,” jelasnya, Kamis (14/7/2016).

Tahun ini, Sleman mendapat tambahan calon jamaah sebanyak 51 orang. Tahun lalu, jumlah jamaah haji asal Sleman mencapai 964 orang. Diakuinya, dari 993 calon jamaah haji ada yang membatalkan keberangkatannya tahun ini dengan alasan pribadi.

Jumlahnya sekitar tujuh orang dan sudah diganti dengan calon jamaah haji cadangan. “Penggantinya sesuai dengan nomor urut porsi cadangan. Belum naik haji dan mampu melunasi BPIH. Pergantian ketujuh calon jamaah haji itu termasuk yang terkecil,” jelasnya.

Menurutnya, Pemerintah Pusat telah mempersingkat tahapan prosedural bagi jamaah haji. Jika dulu ada lima proses prosedural yang harus dilewati jamaah haji, sekarang tahapan prosedural tersebut hanya tersisa tiga saja.

Kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya semangat warga untuk mengamalkan rukun Islam kelima. Padahal, katanya, daftar tunggu bagi calon jamaah haji saat ini sudah mencapai 18 tahun.

“Animo masyarakat terus meningkat. Dengan porsi 2.545 calon jamaah haji yang yang dimiliki untuk DIY, maka jika ada yang mendaftar tahun ini, akan diberangkatkan pada tahun 2034 nanti,” ujarnya.

Kepala Seksi Penyelenggara haji dan umroh Kemenag Sleman, Silvia Rosseti menuturkan, dari jumlah 993 jumlah calon jamaah haji tersebut 30% masuk dalam kategori resiko tinggi (risti).

Risti pada calon jamaah haji dilihat dari faktor usia, terutama usia di atas 55 tahun. Selain terkait umur, calon jamaah yang masuk dalam kategori risti bisa disebabkan karena penyakit.

“Misalnya, menderita hipertensi, jantung dan diabetes. Kemenag akan memberikan tanda khusus bagi calon jamaah yang masuk dalam kelompok risti,” jelasnya.

Dia menghimbau, calon jamaah haji yang masuk dalam kelompok risti agar selalu menjaga kesehatan. Sebab setelah lebaran, Kemenag Sleman mulai melakukan sejumlah persiapan berupa manasik haji.

Manasik haji di lakukan delapan kali di tingkat kecamatan dan dua kali di kabupaten dan sekali secara massal. “Kemenag selaku pihak penyelenggara ibadah haji pasti akan menjamin keamanan para jamaah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya