SOLOPOS.COM - Seno Samodro (JIBI/Solopos/Dok)

Haji 2015, mantan Bupati Boyolali Seno Samodro ternyata akan menjadi tim pembimbing haji daerah pada 2015 ini.

Solopos.com, BOYOLALI–Rencana ibadah haji mantan Bupati Boyolali Seno Samodro pada tahun ini disorot sejumlah kalangan lantaran memakai fasilitas Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD). Sejumlah kalangan juga mempertanyakan mekanisme pendaftaran TPHD calon petahana pada Pilkada Boyolali 2015 ini yang diduga banyak kejanggalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Informasi yang dihimpun Solopos.com, mengungkapkan Seno Samodro merupakan satu di antara empat TPHD asal Boyolali, yakni Darmanto Wiro Witono, Sri Mulyanto Kusmin, dan Insan Adi Asmono. Keempatnya diduga merupakan pejabat di Pemkab Boyolali. Sesuai aturan, untuk menjadi TPHD seseorang harus terlebih dahulu mendaftar di Kemenag pada 23-25 Maret 2015. Setelah itu, pendaftar harus mengikuti serangkaian tes tertulis, tes kompetensi, dan tes wawancara.

Terkait hal ini, Pegiat Masyarakat Transparansi Boyolali Bramastya menyangsikan kemampuan Seno dalam mengikuti serangkaian tes tersebut. Pihaknya bahkan tak yakin apakah mantan calon bupati petahana itu juga lolos dalam mengikuti seleksi TPHD. “Saya tak yakin Pak Seno memenuhi persyaratan TPHD. Selain cakap berbahasa Arab, menguasai seluk beluk haji dan manajerial, syarat TPHD adalah pernah naik haji,” ujar dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela aktivitansya, Jumat (28/8/2015).
Mengacu Surat Keputusan (SK) Menteri Agama RI No 210/2014 tentang TPHD, TPHD haruslah orang menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab, berusia minimal 35 tahun dan maksimal 55 tahun. Tak hanya itu, TPHD harus memiliki kemampuan menajerial dan manasik haji, sudah pernah berhaji, dan laki-laki.

Bramastya mengaku telah memiliki sejumlah bukti terkait kejanggalan proses lolosnya Seno sebagai TPHD, salah satunya tanda tangan Seno dalam daftar kehadiran TPHD yang tak cocok dengan tanda tangan dia selama menjadi Bupati Boyolali.
“Aneh sekali, seorang sekelas Bupati Boyolali, apa mungkin mendaftar, mengikuti tes tulis, tes wawancara, dan tes kompetensi untuk bisa menjadi TPHD. Kalau benar iya, saya tak yakin dia bisa lolos,” sangsinya.

Saat ini, lanjut Bramastya, kasus ini telah menjadi pembahasan di Komisi VIII DPR. Anggota Komisi VIII DPRD RI, Endang Srikanti Handayani, ketika dimintai konfirmasi Solopos.com membenarkan hal itu. “Nggih Mas. Masih dalam pembahasan,” ujarnya melalui pesan singkatnya.

Kepala Kemenag Boyolali Saerozi ketika dimintai konfirmasi Solopos.com membenarkan bahwa Seno Samodro bakal berangkat haji dengan fasilitas TPHD. Seno berangkat ke Tanah Suci, Selasa (15/9/2015). “Benar, ada empat orang dari Boyolali yang berangkat haji dengan fasilitas TPHD. Salah satunya Pak Seno, mantan Bupati Boyolali,” papar dia.

Saerozi menjelaskan bahwa status Seno Samodro sebagai TPHD juga melalui pendaftaran dan serangkaian tes seleksi. Hal ini juga dibenarkan Seno Samodro saat dimintai konfirmasi Solopos.com. “Leres Mas. Terbang tgl 16. Klotere lali. [Betul Mas. Terbang tanggal 16 September. Kloternya, saya lupa],” demikian isi pesan pendek yang ditulis Seno kepada Solopos.com, Jumat (28/8/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya