SOLOPOS.COM - Tim penyelamat Arab Saudi berupaya mengevakuasi jemaah haji korban tragedi di Mina, Kamis (24/9/2015). (Reuters/Directorate of the Saudi Civil Defense)

Haji 2015 diwarnai rentetan tragedi maut di Arab Saudi dan sejumlah masalah saat pemberangkatan.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPR Setya Novanto meminta Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, untuk mengevaluasi penyelenggaraan haji 2015 menyusul adanya tragedi di Mina yang menewaskan lebih dari 1.100 jamaah haji.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Permintaan itu, kata Setya Novanto, telah disampaikan langsung saat dirinya menghadiri undangan berhaji dari Kerajaan Arab Saudi. “Karena Indonesia dan Arab tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam, kami minta ada evaluasi penyelenggaraan haji,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (30/9/2015).

Setya Novanto menegaskan permintaan evaluasi tersebut hanya soal penyelenggaraan. Adapun untuk pengelola haji, tetap Arab Saudi. Yang jelas, menurutnya, masih banyak hal yang perlu disiapkan pemerintah Arab Saudi dalam menyelenggarakan haji berikutnya.

Untuk penyelenggara haji dalam negeri, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengatakan pemerintah Indonesia terbukti belum siap dalam menyelenggarakan ibadah haji 2015. “Masih banyak keteledoran dari pemerintah Indonesia,” katanya.

Hal senada diungkap oleh Khatibul Umam Wiranu, anggota Tim Pengawas Haji DPR sekaligus anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Demokrat. Dia menilai penyelenggaran haji Indonesia sudah terbilang cukup baik. “Namun masih menyisakan masalah saat terjadi hal yang diluar dugaan.”

Hal itu terlihat saat penanganan musibah saat penyelenggaraan ibadah haji. “Pemerintah Indonesia tampak tidak siap. Salah satu penyebab utamanya dikarenakan daya tawar pemerintah Indonesia lemah di hadapan Kerajaan Saudi Arabia.”

Untuk itu, pemerintah Indonesia diminta mampu melakukan negosiasi secara sejajar dengan pemerintah Arab Saudi. “Harus dicari cara agar pemerintah Indonesia dapat melayani jamaah haji dengan baik, terutama soal transportasi untuk jamaah.”

Jika pemerintah tidak mampu, paparnya, pelibatan swasta dalam penyelenggaraan haji bisa menjadi opsi alternatif.? “Kalau tidak mampu, serahkan saja ke swasta.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya