SOLOPOS.COM - Calon haji asal Dusun/Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Karnan, 68 (duduk di kursi roda) bersama calhaj lainnya akan berangkat haji pada 16 September 2015. Foto diambil saat pelepasan calhaj di pendapa rumah dinas Bupati Wonogiri, Rabu (9/9/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Haji 2015, PPIH Embarkasi Solo kebingungan memberangkatkan calhaj yang terlambat visa karena seluruh Kloter full seat.

Solopos.com, SOLO–Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo kebingungan memberangkatkan calon haji (calhaj) yang visanya terlambat, ke Tanah Suci. Penyebabnya, seluruh pemberangkatan kelompok terbang (kloter) selanjutnya sudah full seat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kasubag Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, mengatakan pada gelombang kedua dari kloter 39 hingga 61 ada sebanyak 64 visa calhaj yang belum jadi. Pada Kamis (10/9/2015), seluruh visa dipastikan sudah jadi dan calhaj bisa diberangkatkan.

Tetapi, setelah visa tersebut jadi, panitia kebingungan untuk memberangkatkan calhaj itu. Dari 64 calhaj tersebut, ada 37 calhaj yang masih bisa berangkat melalui kloter awal. Namun, untuk 27 calhaj dan 20 calhaj pendamping belum bisa diberangkatkan karena seluruh pesawat pada kloter selanjutnya sudah penuh.

“Untuk 37 calhaj itu belum masuk ke Asrama Haji Donohudan, jadi masih bisa berangkat dengan kloter awal. Tetapi, yang 27 calhaj tunda lain sudah berada di asrama dan tentu menunggu pesawat dari kloter lanjutan yang masih kosong,” terang Gentur kepada Solopos.com di asrama haji, Kamis.

Gentur menambahkan untuk memberangkatkan 27 calhaj tunda dan 20 calhaj pendamping, Kemenag Jateng berencana berkoordinasi dengan Garuda Indonesia untuk menyiapkan pesawat boeing 747. Pesawat boeing 747 memiliki kapasitas tempat duduk 455, sehingga bisa untuk memberangkatkan calhaj dari kloter awal dan calhaj tunda.

Selain itu, kata Gentur, Kementerian Agama juga telah berkoordinasi dengan Garuda untuk mengajukan tambahan pesawat. Pesawat tambahan ini khusus untuk memberangkatkan calhaj tunda dari seluruh embarkasi di Indonesia. Dan pesawat tambahan ini akan berangkat pada kloter terakhir.

Mengenai opsi penggantian pesawat boeing 747, lanjut dia, jika pihak Garuda menyetujui rencana itu, seluruh calhaj tunda bisa terbang secepatnya. Tetapi, jika maskapai penerbangan Garuda menyetujui opsi kedua dengan menyediakan pesawat tambahan. Seluruh calhaj tunda baru bisa diberangkatkan pada kloter akhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya