SOLOPOS.COM - Ilustrasi calon haji di Jabal Rahmah sebelum wukuf (JIBI/Solopos/Dok.)

Haji 2015, pemerintah memfasilitasi badal haji bagi calhaj yang meninggal sebelum wukuf.

Solopos.com, JAKARTA–Pemerintah akan membadalhajikan jemaah haji Indonesia yang meninggal sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah. Penegasan ini disampaikan oleh Pengendali Teknis Bimbingan Ibadah yang juga Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis, seperti dilansir laman haji.kemenag.go.id, Kamis (17/9/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pemerintah bertanggung jawab untuk membadalhajikan jemaah yang meninggal,” ujar dia saat memimpin rapat koordinasi pelaksanaan badal haji di Kantor Daker Mekah.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain jemaah meninggal, lanjut Muhajirin, pemerintah juga bertanggung jawab untuk melakukan safari wukuf bagi yang sakit. Bahkan, jemaah yang sakit dan menurut dokter tidak bisa di safariwukufkan, akan dibadalhajikan.

“Biaya badal haji akan ditanggung pemerintah sehingga keluarga jemaah tidak perlu mengeluarkan biaya lagi,” tegas Muhajirin.

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Ali Rokhmad menjelaskan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan melakukan seleksi petugas haji di tiap-tiap daerah kerja.

Menurut Ali, tahun ini menyiapkan anggaran untuk badal haji bagi 150 petugas. Kuota ini dibagi menjadi tiga, Jeddah 37 orang, Madinah 37 orang, sedang sisanya untuk Daker Mekah. Untuk mendapatkan petugas badal haji yang benar-benar memahami manasik haji dan berkomitmen dalam pelaksanaan tugasnya, diadakanlah seleksi petugas badal haji.

Di samping jemaah yang dibadalhajikan harus memenuhi syarat, orang yang membadalhajikan juga harus memenuhi kriteria. Ali Rokhmad menjelaskan bahwa kriteria orang yang membadalhajikan antara lain mengajukan permohonan dan lulus seleksi yang dilakukan oleh tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Di samping itu, dia juga sudah pernah berhaji dan membuat pernyataan tidak sedang membadalkan haji orang lain. “Melaksanakan tugas dengan amanah dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya