SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji berjalan menuju pesawat di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (21/8/2015). Sebanyak 445 jemaah calon haji kloter pertama Embarkasi Surabaya dari Kabupaten Magetan dan Surabaya itu diberangkatkan ke Mekah, Arab Saudi. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Haji 2015 dari Kabupaten Malang diikuti seorang nenek berusia 95 tahun (th) yang menabung dari pengelolaan kebun tebu.

Madiunpos.com, MALANG — Seorang perempuan berusia 95 tahun asal Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Martining, yang bakal berangkat menunaikan ibadah pada musim haji 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Martining telah memendam keinginan untuk menunaikan ibadah haji sejak puluhan tahun silam. Namun, dia baru sanggup untuk mengumpulkan uang sejak 2005. Martining menabung dengan cara mengumpulkan uang hasil jerih payah dari pengelolaan kebun tebu.

Setelah menabung lima tahun, Martining baru memberanikan diri mendaftarkan sebagai nasabah tabungan haji. Meski sudah berusia senja, nenek lima cucu itu tetap memelihara semangat untuk menunaikan ibadah pada musim haji 2015. Martining menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga serta berkebun setiap hari.

“Saya senang. Setiap kali panen, uang dititipkan ke cucu saya. Persiapan untuk ibadah haji 2015 ini dengan berobat dan olahraga setiap pagi,” ujar Martining seperti diberitakan Okezone.com, Jumat (21/8/2015).

Berdasarkan informasi, Martining tergabung dalam Kloter Ke-36 bersama 40 jamaah haji dari Kabupaten Malang. Dia dijadwalkan berangkat untuk menunaikan ibadah haji pada 5 September 2015 mendatang. Saat berangkat ibadah haji, Martining berangkat bersama keponakannya.

Sementara itu, diberitakan Kantor Berita Antara, Senin (12/1/2015), daftar tunggu antrean pemberangkatan bagi calon jamaah haji yang berangkat dari Kabupaten Malang, hingga 17 tahun ke depan. Lamanya waktu tunggu tersebut karena masyarakat yang mendaftar untuk menunaikan rukun Islam kelima itu terus meningkat.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, Abdul Rahman, menjelaskan selain karena jumlah warga yang mendaftar semakin meningkat, lamanya waktu anrean berangkat ibadah haji juga disebabkan kebijakan pemangkasan kuota 20% dari pemerintah Arab Saudi karena ada renovasi di Makkah.

“Sejak ada kebijakan pemangkasan 20%, kuota Kabupaten Malang berkurang cukup drastis, dari 1.800 hingga 2.000 calon haji yang diberangkatkan, turun menjadi 1.500 orang calon haji. Kabarnya pemangkasan kuota ini tidak hanya ibadah haji 2015, tapi hingga 2017,” kata Abdul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya