SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji berjalan menuju pesawat di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (21/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Haji 2015 diwarnai kekacauan penerbitan visa oleh Pemerintah Arab Saudi.

Madiunpos.com, SURABAYA — Sebanyak 13 calon haji Jawa Timur dari Kelompok Terbang I Embarkasi Surabaya yang mestinya berangkat Jumat (21/8/2015) lalu, masih tertahan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga Minggu (23/8/2015), visa mereka untuk musim haji 2015 ini belum juga terbit. “Dari 31 calhaj kloter I dari Magetan dan Surabaya yang terkendala visa, akhirnya ada 18 calhaj yang visanya selesai dan mereka pun ikut rombongan kloter II yang berangkat Sabtu (22/8/2015) malam,” ungkap Kabid Haji dan Umrah Kemenag Jatim H.M. Sakur di Surabaya, Minggu.

Namun, sambungnya, masih ada pula tujuh calhaj kloter II dan sembilan calhaj kloter III yang belum memiliki visa. Dengan demikian, hingga Minggu itu, total jenderal ada 29 calhaj dari Kloter I (Magetan/Surabaya), II (Ngawi/Madiun/Surabaya), dan III (Ponorogo/Surabaya) yang terpaksa harus tinggal di asrama haji demi menunggu kepastian visa.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sampai hari ketiga pemberangkatan calhaj [Minggu 23/8/2015], masih ada 3.000-an dari 27.323 visa calhaj Jatim yang belum terselesaikan, karena itu kami sekarang menempatkan empat petugas di Kedubes Arab Saudi untuk memastikan proses visa calhaj Jatim di Jakarta sana,” katanya.

Namun, katanya, penundaan visa itu bukan berarti ke-3.000 orang calhaj itu batal beribadah pada musim haji 2015. Ia memastikan mereka berangkat jika visa sudah dikeluarkan Kedubes Arab Saudi di Jakarta. Mereka, tegasnya, hanya tertunda berangkat hingga visa mereka selesai. “Artinya, re-schedull,” katanya.

Calhaj Kecewa
Meski tidak eksplisit, kekecewaan terlihat pada salah seorang calon haji dari Kabupaten Magetan dan Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur yang tertunda berangkat bersama rombongan kloter I yang dilepas Gubernur Jatim Soekarwo di pelataran Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat lalu.

“Karena surat [visa] saya belum jadi, saya terpaksa harus terpisah dari istri. Ya, saya harus sabar, karena istri sudah berangkat, saya tertunda berangkatnya,” kata warga Magetan, Sadino, ketika ditemui Kantor Berita Antara di Masjid Al-Mabrur, Kompleks Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Di Jakarta, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jumat lalu, meminta maaf dan merasa empati dengan calon haji yang tertunda berangkat karena belum mendapatkan visa. Pihaknya menjamin semua calon haji yang tertunda akan berangkat dengan kloter berikutnya.

“Sejatinya, permasalahan penyelesaian visa merupakan kewenangan pemerintah Arab Saudi. Keterlambatan pemberian visa bagi sejumlah calon haji lebih banyak karena penerapan kebijakan sistem haji elektronik atau e-hajj oleh otoritas Arab Saudi,” katanya.

Bukan Hanya Indonesia
Menurut dia, sistem baru itu membutuhkan pemprosesan lebih lama, karena harus sama dengan data penerbangan, akomodasi, pemondokan dan lain-lain. Apalagi, sambungnya, sebagai sistem baru tentu perlu penyesuaian sehingga berdampak pada semua negara, bukan hanya Indonesia.

“Kami akan terus melakukan komunikasi intensif dengan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk memproses visa haji yang hingga kini belum dimiliki calon haji yang berhak berangkat pada tahun ini,” katanya di sela-sela pelepasan calhaj kloter I Jakarta pada musim haji 2015 ini.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya