SOLOPOS.COM - Tenda Jemaah Haji di Arafah, Arab Saudi. (JIBI/Antara)

Haji 2015 kembali diwarnai meninggalnya jemaah di Tanah Suci. Tak hanya korban crane dan tragedi di Mina, ada juga yang meninggal karena sebab lain.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 37 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia saat berada di Tanah Suci. Empat jemaah haji di antaranya meninggal dunia karena menjadi korban bencana di Mina dan Masjidil Haram.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Kasubag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, mengatakan rata-rata jemaah haji yang meninggal dunia tersebut karena serangan jantung, penyakit paru-paru, dan lainnya. Jemaah haji paling banyak yang meninggal dunia adalah dari Kabupaten Magelang dan Sleman (DIY) sebanyak empat orang.

Gentur mengatakan seluruh jemaah haji yang meninggal dunia dimakamkan di Tanah Suci. Jenazah jemaah haji ini dimakamkan di beberapa tempat antara lain Baqi, Syara’e, Muaisim, dan Sha Raya’a. “Ada satu orang yang menjadi korban dalam musibah crane di Masjidil Haram dan tiga orang musibah Mina,” kata Gentur kepada Solopos.com, Rabu (30/9/2015).

Dia mengatakan ada beberapa jemaah haji yang meninggal dunia saat berada di Madinah. Tetapi, sebagian besar meninggal dunia saat menjalankan ibadah di Mekah. Pada tahun lalu, jumlah jemaah haji dari Debarkasi Solo yang meninggal dunia di Tanah Suci sebanyak 60 orang.

Hingga kini jemaah haji Debarkasi Solo yang sudah kembali ke Tanah Air sebanyak 1.424 orang. Ini terdiri dari empat kelompok terbang (kloter) yakni berasal dari Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas. “Sampai saat ini penerbangan belum sesuai jadwal, karena masih ada kepadatan penerbangan di Bandar King Abdul Aziz,” jelas dia.

Lebih lanjut, sesampainya di Asrama Haji Donohudan ada tiga jemaah haji dari kloter 1, 2, dan 3 yang langsung dirujuk ke RSUD dr. Moewardi. Hal ini karena ketiganya terkena sesak nafas dan perlu mendapat penanganan dari tim medis.

Gentur menambahkan setelah menjalani serangkaian tes kesehatan, seluruh jemaah haji tersebut tidak ada yang teridentifikasi terkena Mers atau terjangkit virus berbahaya. “Kemungkinan untuk penerbangan kloter 6 sudah mulai lancar,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya