SOLOPOS.COM - Embarkasi Solo mulai lepas calon haji, Senin (1/9/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Rokok masih lengket di kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk sebagian calon haji yang bersiap berangkat ke Tanah Suci. Padahal selama perjalanan ibadah haji, jamaah calon haji Indonesia harus meninggalkan rutinitas mereka di Tanah Air selama dua bulan.

Beberapa hal yang mudah mereka dapatkan di Indonesia akan sulit mereka temui di Arab Saudi. Kondisi itu yang membuat jamaah Indonesia selalu membekali diri dengan beras, mi instan, dan rokok bagi para perokok.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Dua orang calon haji yang ditemui Solopos.com saat mencuri waktu untuk merokok di sela persiapan keberangkatan di Asrama Haji Donohudan sudah siap dengan persediaan rokok mereka.

Aris mengaku membawa tiga-empat kardus rokok di dalam kopernya. Dia tidak mengetahui secara pasti jumlah rokok yang dibawa karena semua dipersiapkan oleh istrinya. “Ada. Tiga kardus, atau lebih. Belinya sih lebih. Sudah di koper soalnya, itu semua yang masukkan istri saya,” katanya.

Dia mengatakan hampir seluruh jamaah yang merokok membawa persediaan rokok ke Arab Saudi. Artinya, jika persediaan miliknya habis, Aris berharap ada jamaah lain yang mau berbagi.

Aris dan jamaah lain membawa rokok dari Tanah Air karena harga rokok yang sangat mahal di Arab Saudi, khususnya jenis rokok yang akrab di lidah masyarakat Indonesia. Harga sebungkus rokok putih merek Djarum, Gudang Garam, atau Sampoerna di Arab Saudi biasanya lebih dari Rp50.000, apalagi rokok kretek khas Indonesia.

Darsim, calon haji lainnya, memiliki rencana berbeda terkait kebiasaannya merokok. Dia mengaku hanya membawa satu kardus rokok di dalam kopernya untuk memaksa dirinya mengurangi frekuensi merokok. “Saya inginnya bisa dikurangi. Jadi cuma bawa segitu. Semoga dua bulan ini bisa kurang merokoknya,” papar Darsim.

Baik Aris maupun Darsim mengaku sudah berbagi cerita dengan perokok lain yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji atau yang saat ini sedang berada di Tanah Suci. Kenalan Aris yang sudah berada di Mekah bercerita tentang ciri khas kepulan asap di hotel-hotel jamaah Indonesia.

“Soalnya sekarang kalau merokok di jalan suka ditegur sama orang arab. Lama-lama tidak enak, jadi semua merokok bareng di atap hotel,” kata Aris.

Adapun Darsim bercerita tentang mudahnya mencari rokok kretek merek jenis Sampoerna di Arab Saudi. “Saya merokoknya Gudang Garam, di sana katanya yang banyak Sampoerna. Orang Nigeria banyak yang merokok itu katanya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya