Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja menyarankan agar jamaah haji jangan beribadah berlebihan. Kesehatan pribadi tetap diprioritaskan.
Berhaji, ungkap Fita Yulia Kusworini, Kepala Dinkes Kota Jogja, memang merupakan ibadah jasmani dan rohani, yang diakui memerlukan penjagaan kondisi fisik yang maksimal. Ia mengharapkan, agar para calon haji jangan sampai jatuh sakit, baik sebelum dan saat berada di lokasi haji.
Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan
“Bagi yang penyakit berat, segala risiko juga harus dipersiapkan,” ujar Fita, Jumat (15/8/2014).
Memersiapkan keberangkatan haji 2014, Dinkes Kota Jogja tak hanya mengadakan tes kebugaran jasmani, melainkan konsultasi meningitis. Selain itu, pengetahuan mengenai virus ebola yang kini menjadi perhatian dunia turut diberikan, Fita meminta kepada calon haji untuk lebih menjaga dan menekankan perilaku hidup bersih dan sehat. Karena virus, sebagai penyebab ebola, mampu bertahan lama, termasuk menempel di mana saja. Jamaah juga disarankan menjaga stamina dan memperbanyak konsumsi air putih.
“Untuk persiapan haji terkait ebola ini baru dibahas di tingkat provinsi [Dinkes DIY], jadi saya belum bisa bicara banyak. Yang pasti, calhaj mohon bisa mengukur kemampuan diri sendiri, dalam beribadah dan beraktivitas,” tandasnya.