Solopos.com, JEDAH — Jemaah haji yang ditempatkan di Mina Jadid akan diusulkan dapat menggunakan kereta api menuju Jamarat untuk melontar jumrah karena dinilai jarak itu terlalu jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki. “Seandainya tidak ada tempat lainnya, kita akan minta izin menggunakan kereta. Jarak dari Mina Jadid ke stasiun sekitar 2 km, sedangkan dari Mina Jadid ke Jamarat sekitar 6km-8 km,” papar Menteri Agama Suryadharma Ali di Jedah, Sabtu (19/10/2013).
Menag mengatakan berdasarkan hasil evaluasi dari sejumlah pihak, antara lain Irjen Kemenag, BPS, dan KPHI yang harus ditindaklanjuti antara lain adalah jemaah haji tidak ditempatkan di Mina Jadid karena terlalu jauh. Menag mengatakan rencana mengajukan izin menggunakan kereta kepada pemerintah Arab Saudi itu telah disampaikannya dalam pertemuan dengan Menteri Haji Arab Saudi Bandar Al Hajjar di Jedah, Sabtu.
Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink
Pada musim haji 2013 ini, terdapat 4 maktab jemaah haji Indonesia yang ditempatkan di Mina Jadid dengan jumlah jemaah sekitar 13.000 orang saat mabit di Mina dan melontar jumrah di Jamarat. Jarak dari Mina Jadid ke Jamarat yang cukup jauh—sekitar 7 km—membuat jemaah sangat kelelahan saat harus bolak balik melontar jumrah.
Sejak 2010 sudah dioperasikan kereta yang menghubungkan Arafah, Muzdalifah dan Mina yang khusus untuk melayani jemaah haji pada masa-masa Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Pada saat yang sama, Menag menyampaikan rasa puas jemaah mengenai transportasi terutama pada masa Armina, mengenai keberhasilan dalam perjalanan dari Makkah menuju Arafah, Arafah-Muzdalifah dan Muzfalifah-Mina serta Muzdalifah-Makkah. “Semua lancar dan sukses,” kata Suryadharma Ali.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
