SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah calon haji asal Indonesia (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Kloter pertama calon haji (calhaj) gelombang pertama yang diberangkatkan 10 September lalu diperkirakan akan mulai masuk Mekah, Kamis (19/9/2013) besok. Panitia pelayanan calhaj setempat yang biasa disebut dengan nama kantor mereka, yakni Daerah Kerja atau Daker Mekah pun menyiapkan banner informasi tentang hak-hak calhaj selama di Tanah Suci

Calhaj gelombang pertama itu adalah para mereka yang baru saja menyelesaikan arbain (ibadah salat berjemaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu) di Madinah. Untuk menyambut kedatangan jemaah dari Madinah, Daerah Kerja (Daker) Mekah telah menyiapkan standing banner tentang hak jemaah selama di Mekah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Selain di Kantor Daker Mekah, standing banner ini juga dipasang di tiap-tiap kantor sektor sehingga bisa dibaca dan dipahami oleh seluruh jemaah,” kata Kepala Daker Mekah, Arsyah Hidayat, kepada Media Center Haji, Selasa (17/9/2013).

Ada tujuh hak jemaah selama di Mekah yaitu mendapatkan 3S (senyum, salam, dan sapa) dari petugas, mendapatkan tempat tinggal yang layak, dan mendapatkan transportasi bagi jemaah di wilayah Mahbas Jin, Bakhutmah, Ma’abdah (rumah-rumah pada jarak 2.000 meter-2.500 meter).

Di samping itu, jemaah juga berhak mendapatkan bimbingan ibadah, mendapatkan pelayanan kesehatan, mendapatkan perlindungan serta jaminan keamanan, dan terakhir mendapatkan jawaban atas pengaduan.  Jika ada hak yang tidak terpenuhi, jemaah bisa menghubungi call center Mekah dengan nomor 0551838338 atau menyampaikan langsung kepada Kepala Daker Mekah Arsyad Hidayat dan para kepala sektor masing-masing.

“Begitu sampai pemondokan, catat nomor kepala sektor masing-masing agar bisa menghubungi,” pesan Arsyad.

Sementara itu, anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah, Sulistiyo, mengatakan pemerintah sudah saatnya memikirkan regulasi yang memungkinkan lahirnya rumah sakit Indonesia di Arab Saudi.
“Sudah saatnya Indonesia mempunyai rumah sakit di Arab Saudi,” kata Sulistiyo dalam kunjungan kerja ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Mekah, Arab Saudi, Senin (16/9/2013).

Menurutnya, kalau BPHI hanya dipakai untuk musim haji, maka pada rentang waktu sembilan bulan berikutnya peralatan yang ada tidak bisa dimanfaatkan. Pertimbangan lainnya, menurut Sulistiyo, orang Indonesia yang beribadah umrah dari waktu ke waktu semakin banyak.

“Mulai perlu dipikirkan bukan hanya rumah sakit untuk melayani jemaah haji tapi rumah sakit Indonesia di Arab Saudi yang bisa melayani seluruh warga Indonesia yang sedang ke sini,” ujarnya seperti dikutip Media Center Haji Daker Mekah.

Sulistiyo menegaskan DPD mendukung pemerintah dan bahkan berencana memberikan rekomendasi tentang hal ini, meskipun ia menyadari kewenangan regulasi ini ada di tangan DPR. “Kami akan melakukan komunikasi dengan DPR,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya