Haji
Senin, 30 September 2013 - 02:15 WIB

HAJI 2013 : Tim Transportasi Daker Mekah Buka Rute Baru

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Kota Mekah pada musim ibadah haji (Yogyakarta.kemenag.go.id)

Solopos.com, Mekah — Tim pelayanan transportasi terus melakukan evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanan layanan transportasi bagi jemaah calon haji asal Indonesia. Penilian ini dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan kepadatan jemaah, kapasitas terminal, serta kepadatan lalu lintas di Mekah.

“Dalam lima hari terakhir, assessment di Terminal Ghazza yang membawa jemaah [calon] haji Indonesia ke Bakhutmah, kerumunan jemaah pada jam-jam padat bisa terurai dalam rentang 2 jam. Namun, semakin ke sini, jemaah akan semakin padat dan diprediksi penguraian kepadatan akan lebih lama lagi,” terang Kepala Seksi Pelayanan Transportasi, Akhmad Wahyudi, kepada Media Center Haji (MCH) Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekah, Minggu (30/9/2013).

Advertisement

Dari hasil evaluasi dan assessment itu, lanjut Wahyudi, tim transportasi BPIH Daker Mekah berunding dengan naqabah [organisasi penguasaha angkutan] dan perusahaan penyedia bus [rawahil], untuk mencari solusi dan disepakati untuk membuka rute baru, yaitu Bakhutmah–Kudai–Bab Malik Masjidil Haram. “Mulai 2 Oktober, kita akan membuka rute baru bagi jemaah [calon] haji yang tinggal di Bakhutmah. Jalur rute itu adalah dari Halte 1 Bakhutmah menuju Terminal Kudai, lalu dari Terminali Kudai baru menuju  Bab Malik Masjidil Haram,” jelas Wahyudi sebagaimana dikutip MCH dan dipublikasikan melalui Kemenag.go.id.

”Jemaah [calon] haji dari Halter 1 Bakhutmah naik ke Kudai dengan Bus Rawaheel, kemudian turun ganti Bus Saptco menuju Bab Malik. Bus Saptco ini  diperuntukan juga bagi jemaah dari negara lain, tidak khusus untuk Indonesia,” imbuhnya.

Advertisement

”Jemaah [calon] haji dari Halter 1 Bakhutmah naik ke Kudai dengan Bus Rawaheel, kemudian turun ganti Bus Saptco menuju Bab Malik. Bus Saptco ini  diperuntukan juga bagi jemaah dari negara lain, tidak khusus untuk Indonesia,” imbuhnya.

Dijelaskan Wahyudi bahwa Bakhutmah adalah kawasan pemondokan jemaah haji Indonesia yang mencakup sektor 7, 8, dan 9. Total jemaah haji Indonesia yang tinggal di kawasan ini mencapai 70.000 orang atau hampir 50% dari total jemaah sekarang. Di wilayah ini terdapat tiga halte pemberhentian bus shalawat [bus pengantar jemaah pada waktu-waktu salat] yang mengantarkan jemaah haji Indonesia ke Masjidil Haram dan beroperasi selama 24 jam.

“Rute baru ini diberlakukan untuk pemberhentian bus Halte 1 Bakhutmah dan diharapkan dapat mengangkut sekitar 9.000 jemaah,” kata Wahyudi.

Advertisement

Menurut Wahyudi, pembukaan rute baru ini bertujuan agar jemaah lebih nyaman sehingga jarak dan waktu tenpuh lebih cepat. Selain itu, lanjut Wahyudi, pembukaan rute baru ini juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Ghazza, khususnya pada jam-jam setelah Subuh dan Isya. “Mulai 2 Oktober nanti, kita akan mengoperasikan 34 bus untuk rute Bakhutmah–Ghazza, dan 10 bus untuk rute Bakhutmah–Kudai–Bab Malik,” ujar Wahyudi.

Terkait adanya perubahan rute ini, Wahyudi mengaku sudah mulai melakukan sosialisasi kepada jemaah haji Indonesia yang tinggal di Bakhutmah, baik secara langsung maupun dengan menempel selebaran di pemondokan jemaah di Bakhutmah. “Sosialisasi ini sudah kita lakukan dan sudah didukung oleh pihak penyedia bus,” tutur Wahyudi.

Wahyudi menambahkan bahwa karena berada di jalur terowongan, terminal Bab Malik tidak panas. “Lebih cepat, jarak lebih pendek, dan lebih teduh di Bab Malik,” kata Wahyudi.

Advertisement

Umrah Perdana Malam

Untuk mengurai kepadatan, Wahyudi juga berharap jemaah haji Indonesia tidak melakukan umrah perdananya sebelumnya jam 10 malam. Ini karena  jemaah masih sangat padat, khususnya setelah mereka selesai melakukan salat Isya. “Umrah perdana diharapkan dilakukan jam 10 malam ke atas. Jangan sampai jam 9 malam sudah masuk karena bisa berakibat memperlambat perjalanan bus,” jelas Wahyudi.

Selain itu, jemaah haji Indonesia juga diharapkan tidak langsung keluar Masjidil Haram, untuk mengurangi kepadatan jalur keluar. “Mohon jemaah selesai salat jangan langsung keluar. Tahan dulu sekitar satu atau setengah jam,” imbau Wahyudi.

Advertisement

Pantauan Media Center Haji (MCH), Sabtu (29/9/2013) malam, kondisi Masjidil Haram semakin padat. Para jemaah calon haji dari berbagai negara sudah mulai berdatangan. Kepadatan semakin menjadi khususnya setelah salat Isya dan salat Subuh, ketika para jemaah mau pulang ke pemondokannya masing-masing.

Sampai dengan Minggu dini hari, jumlah jemaah Indonesia yang sudah berada di Mekah mencapai 70.618 orang yang berasal dari 173 kloter. Hari ini, akan ada lebih dari 10.000 jemaah calon haji Indonesia yang memasuki Mekah, baik dari Madinah maupun Jedah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif