SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, MEKAH — Deru bus dan bunyi klakson mewarnai lalu lintas di Mekah. Kemacetan tidak terelakkan mengiringi keberangkatan jemaah calon haji (calhaj) dari seluruh dunia, termasuk Indonesia menuju Arafah.

Berdasarkan pantauan, Minggu (13/10/2013), kepadatan lalu lintas terjadi di Jl. King Fahd. Bus-bus yang mengantar para tamu Allah itu antre panjang saat hendak menuju terowongan King Fahd menuju Mina dan Arafah. Beberapa calhaj terlihat berjalan kaki memasuki areal terowongan King Fahd. Jemaah membawa tas berisi perlengkapan selama di Arafah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah pedagang menjajakan barang-barang keperluan jemaah mulai dari payung hingga tikar. Ada pula sekelompok pemuda yang menawarkan jasa kursi roda kepada jemaah.

Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) sebagaimana dikutip laman Kemenag.go. id, berharap  semua pelayanan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) sesuai dengan perencanaan dan standar operasi yang telah ditetapkan. “Semua petugas fokus pada pelayanan kepada jemaah, mulai dari keamanan, katering, kesehatan, transportasi, hingga bimbingan jemaah,” jelas Ketua KPHI Slamet Effendy Yusuf melalui info pers yang diterima Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker) Mekah, Minggu.

Menurut Slamet, puncak haji adalah Arafah, sehingga semua jemaah harus wukuf di Arafah. “Selama di Arafah,  jemaah agar mengutamakan ibadah wajib dan tidak melakukan kegiatan lain selama di Arafah, seperti naik Jabal Rahmah,” pesan Slamet.

“Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan pembimbing haji agar memberikan bimbingan yang lebih praktis dan tidak teoritis,” tambahnya.

Slamet menambahkan bahwa aspek keamanan dan transportasi betul-betul menjadi perhatian untuk meminimalkan jemaah yang tersesat. “Petugas agar menempati posnya, khususnya di titik-titik kritis dan rawan jemaah tersesat,” kata Slamet.

Kepada jemaah, KPHI mengimbau agar tidak bepergian perorangan dan tidak jalan-jalan keluar pemondokan karena terlalu banyak ruas jalur jalan. “Setiap pergi ke tempat melempar jumrah (jamarat), ikuti jalur utama yang sudah ditentukan bagi jemaah Indonesia, baik saat berangkat maupun kembali ke tenda,” tambahnya.

KPHI melakukan monitoring dan pengawasan seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi, mulai dari kedatangan dan kepulangan jamaaah di Jedah, serta layanan jemaah di Mekah, Armina, dan Madinah. Hasil monitoring dan pengawasan pada sembilan titik pelayanan ini akan menjadi rekomendasi untuk penyelenggaraan haji yang lebih baik.

Pengawasan penyelenggaraan ibadah haji 2013 dilakukan oleh sembilan orang komisioner KPHI. Sembilan komisioner KPHI adalah Slamet Effendy Yusuf, Imam Addaruqutni, M.Samidin Nashir, Samsul Ma’arif, Agus Priyanto, Mohammad Thoha, Ahmed Machfudh, Lilien Ambarwiyati, dan Abidinsyah Siregar. (JIBI/Solopos/Detik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya