Haji
Sabtu, 17 November 2012 - 14:41 WIB

HAJI 2012: Toilet di Debarkasi Adisoemarmo Minim, Jemaah Haji Terpaksa Antre

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Sejumlah jemaah haji kloter 52 asal Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo yang baru saja tiba di Asrama Haji Donohudan (AHD), Boyolali, Sabtu (17/11/2012), terpaksa mengantre saat akan menggunakan toilet di Gedung Muzdalifah. Jumlah haji yang ingin buang air kecil tidak sebanding dengan jumlah toilet yang tersedia di gedung tempat penerimaan kedatangan haji tersebut.

Berdasarkan pantauan, terdapat empat toilet di Gedung Muzdalifah, dengan pembagian dua toilet untuk laki-laki dan dua toilet untuk perempuan. Di bilik toilet laki-laki, setiap lima menit sekali antrean pengguna memanjang hingga sepuluh orang haji di masing-masing pintu, sementara di bilik toilet perempuan lima haji mengantri di masing-masing pintu.

Advertisement

Salah seorang haji asal Kabupaten Purworejo, Umi, 40, mengaku terbiasa dengan kondisi tersebut karena sudah dua kali mengalami hal serupa saat berada di Gedung Muzdalifah.

“Dulu menjelang pemberangkatan haji juga antre begini. Sebagian besar haji yang antre ke toilet memang untuk buang hajat, terutama haji yang sudah berusia lanjut. Sayangnya jumlah toilet hanya dua buah, kalau bisa jumlahnya ditambah supaya kedepannya tidak banyak yang harus antre,” katanya.

Umi menambahkan sebenarnya secara keseluruhan ketersediaan toilet di AHD sudah mencukupi. Hanya saja, saat kepulangan haji langsung disambut di Gedung Muzdalifah dan diserahkan kepada petugas daerah masing-masing, sehingga bagi mereka yang ingin buang air kecil tidak sempat pergi ke toilet di luar gedung itu.

Advertisement

“Padahal sudah berjam-jam kami menahan rasa ingin buang air kecil. Di bandara tidak sempat karena langsung masuk bus. Sementara mayoritas jemaah belum terbiasa menggunakan toilet di pesawat,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Taufiqurrohman, mengatakan persoalan toilet di Gedung Muzdalifah sudah menjadi poin yang dibahas dalam evaluasi mingguan masa kepulangan haji, Kamis (15/11/2012) lalu. Pihak PPIH menurutnya telah menyarankan penambahan toilet di Gedung Muzdalifah kepada pengelola AHD. Ia mengharapkan usulan tersebut bisa terlaksana untuk kemudahan di masa mendatang.

Ia melanjutkan, selain soal toilet, dalam evaluasi juga dibahas tentang pedagang asongan dan kewajiban pengumpulan paspor oleh ketua kloter.

Advertisement

“Kami menghimbau agar pedagang asongan tidak naik ke atas bus haji, kalau berjualan di luar bus mangga-mangga saja asal tidak mengganggu kenyamanan haji. Sementara bagi ketua kloter jangan sampai lupa mengumpulkan paspor haji anggota kloter masing-masing agar memudahkan sistem pemeriksaan data haji seperti standar imigrasi yang sudah ditetapkan secara internasional,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif