SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan daging sapi. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, BANTUL — Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mulai memperbolehkan hajatan digelar berdampak positif bagi pedagang daging sapi di wilayah itu. Penjualan daging sapi di Bantul ikut terdongkrak seiring mulai diperbolehkannya pesta resepsi maupun hajatan.

“Iya, sudah mulai naik. Sudah pada mulai berani hajatan itu lo. Mulai sepekan kemarin sama sekarang inilah. Sudah mulai banyak pelanggan hajatan,” uujar seorang pedagang daging sapi di Pasar Bantul, Fitri, Senin (4/10/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diizinkannya respesi atau hajatan tak terlepas dari dilonggarkannya beberapa aktivitas masyarakat menyusul status Bantul yang menerapkan PPKM Level 3.

Baca juga: Hajatan Dilarang, Penjualan Daging Sapi di Bantul Terjun Bebas

Menurut Fitri, selama awal PPKM para penyelenggara hajatan hanya berani membeli dua kilogram (kg) daging sapi. Namun, kini sejak penerapan PPKM Level 3 dan pelonggaran sejumlah aktivitas masyarakat, mereka berani membeli daging sapi lima kali lebih banyak.

“Kenduri-kenduri itu tadinya cuma dua-tiga kilogram [beli]. Sekarang sudah berani pesan 10 kg, 15 kg,” jelasnya.

Dari jumlah daging yang dibeli penyelenggara hajatan, Fitri bisa mengira-ngira jumlah tamu yang diundang. Tentunya jumlah tersebut tergantung jenis olahan yang dibuat.

“Tergantung masaknya apa, kalau dagingnya dimasak bulat-bulat kecil itu satu kilo bisa untuk 40 orang. Kalau ditongseng satu kilo bisa 20 orang,” tuturnya.

Selain hajatan, penambahan pembelian juga terjadi dari kalangan konsumen pedagang bakso dan soto daging. Pedagang bakso besar yang biasanya membeli 5 kg belanja, kini sudah berani membeli hingga 10 kg per pembelian.

Sementara pedagang bakso kecil yang biasanya hanya membeli 1 kg daging, kini sudah berani membeli hingga 5 kg daging

“Soto itu juga naik. Awal-awal PPKM itu paling setengah kg, seperempat kg atau satu kg untuk dua tiga hari. Kalau sekarang satu kg, 2 kg ambilnya, tapi rutin tiap hari,” imbuhnya.

Kondisi yang tengah naik membuat dagangan Fitri ludes sebelum setengah hari, dan hanya menyisakan sedikit paru dan hati.

“Harapannya semoga terus membaik. Jadi kan penjualan kita semangkit meningkat,” tuturnya.

Baca juga: PPKM Soloraya Turun ke Level 2, Pemkab Klaten Tunggu Inmendagri

Pedagang daging sapi Pasar Bantul lainnya, Diah juga tak menampik adanya kenaikan penjualan daging beberapa pekan terakhir. Semenjak kelonggaran hajatan dan rumah makan kenaikan penjualan daging berangsur naik. Kurang dari setengah hari Diah sudah mengemasi peralatannya dan membersihkan lapaknya karena dagangan sudah habis.

Kendati penjualan daging sapi tengah naik, Diah belum berani menaikan jumlah barang dagangannya.

“Pokoknya sekarang yang penting habis. Kulakan 10 kg sehari. Harapannya segera normal lah kaya dulu,” tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya