SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (tengah) saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri, Senin (13/7/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri masih melarang warga menggelar hajatan meski saat ini risiko penyebaran Covid-19 sudah masuk zona kuning. Capaian vaksinasi menjadi acuan penyelenggaraan hajatan di kabupaten itu.

“Hajatan belum kami buka. Tetap menunggu satu bulan ke depan seperti apa kondisi Covid-19 dan capaian vaksinasi di Wonogiri,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, kepada Solopos.com di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri, Jumat (18/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pria yang akrab disapa Jekek itu menyatakan pihaknya lebih nyaman memberi lampu hijau hajatan jika capaian vaksinasi di Wonogiri sudah di atas 60%. Setelah tercapai, Pemkab akan mengkoreksi dan mengevaluasi untuk menentukan kebijakan hajatan.

Baca Juga: Dapat Bantuan Alsintan, Gapoktan di Wonogiri Bisa Hemat Biaya Pengeluaran 30%

Menurut dia, Wonogiri punya pengalamam cukup memprihatinkan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Saat setelah lebaran dan libur panjang terjadi mobilitas tinggi dan berdampak pada peningkatan kasus Covid-19.

“Peningkatan kasus positif itu berawal dari libur panjang dan aktivitas sosial budaya [hajatan]. Hari-hari baik [dalam hitunga jawa] berdampak pada meningkatknya kegiatan hajatan di tengah masyarakat yang cukup tinggi,” ungkap Jekek.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kata dia, Pemkab Wonogiri tidak berarti mempersulit masyarakat dalam hal atau ranah kultur dan sosial budaya. Tapi ada opsi yang harus dijalakan. Jika menikah cukup akad di balai nikah. Khitanan bisa diselenggarakan secukupnya saja.

Baca Juga: Wow, Atlet Judo Wonogiri Tak Pernah Gagal Tembus PON Sejak 1989

“Dalam kondisi tidak normal [pandemi] tidak mungkin kegiatan diselenggarakan seperti saat normal. Di tengah pendemi semua harus ada penyesuaian dan adaptasi. Tidak mungkin menuntut sesuatu agar normal, ini yang kami edukasi ke masyarakat,” kata Jekek.

Butuh Jeda

Belum lama ini ia menyatakan meski kasus Covid-19 mulai menurun, tidak serta merta semua kegiatan dibuka secara normal. Ada jeda waktu yang dibutuhkan agar Pemkab bisa merumuskan kebijakan yang tepat dalam melonggarkan kegiatan di berbagai sektor, termasuk hajatan.

Terkait kebijakan itu, Jekek menegaskan tidak ingin mematikan pelaku seni maupun ekonomi dengan masih adanya pembatasan yang berlaku di Wonogiri. Ia ingin memunculkan keseimbangan melalui kebijakan yang diambil harus melalui proses kajian yang matang.

Para pelaku seni yang beraktivitas di kegiatan hajatan hingga pengelola objek wisata di Wonogiri sudah mulai divaksin. Ia tidak memungkiri jika vaksinasi sebagai pertanda menuju pelonggaran. Hal itu modal untuk membuat kebijakan baru. Sehingga Pemkab Wonogiri fokus mempercepat vaksinasi.

Baca Juga: Wonogiri Kembali Masuk Zona Kuning Covid-19, Bupati Jekek: Ini Luar Biasa

“Saat ini dalam waktu satu hari vaksinasi di Wonogiri bisa mencapai 16.000 lebih sasaran. Vaksinasi dilakukan di setiap pendapa kecamatan. Dengan begitu, Oktober kami optimis vaksinasi di Wonogiri selesai,” kata Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya