SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabut gigi. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ketika sedang haid, wanita disebut tidak boleh cabut gigi. Apakah ini hanya mitos atau fakta? Bagi kamu yang peduli terhadap kesehatan gigi, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Menjaga kesehatan gigi dan mulut memang harus dilakukan. Jika ada masalah atau gangguan di gigi, sebaiknya segera periksa ke dokter agar segera mendapatkan penanganan.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Namun sebelum melakukan prosedur pengambilan gigi, sebaiknya kamu tahu apakah kamu sedang menstruasi atau tidak.  Karena ternyata hal ini berhubungan erat.

Dikutip dari hellosehat.com pada Rabu (25/1/2023), wanita yang sedang haid tidak boleh menjalani prosedur cabut gigi.  Hal ini lantaran tindakan medis untuk mengambil gigi yang sudah rusak ini akan menjadi berisiko.

Kesehatan gigi akan dipengaruhi oleh berbagai perubahan pada tubuh, termasuk perubahan hormonal akibat menstruasi, kehamilan, menopause, dan penggunaan alat kontrasepsi seperti IUD.

Kenaikan hormon progesteron sebelum dan selama masa menstruasi akan membuat gusi menjadi lebih sensitif. Kondisi ini akan membuat gusi  membengkak, padahal pembengkakan gusi bisa menyulitkan dokter saat mengukur kedalaman kantong gigi.

Perlu diketahui bahwa kedalaman kantong gigi lebih dari 3 mm dapat menandakan adanya penyakit gusi.  Selain pembengkakan, perubahan hormon juga mengakibatkan reaksi peradangan lainnya, seperti kemerahan, bengkak, nyeri, sariawan, pembengkakan kelenjar ludah, sampai gusi yang mudah berdarah.

Alhasil, proses pembersihan gigi yang dilakukan sebelum dan setelah pencabutan gigi akan terasa lebih menyakitkan.  Selain itu, risiko perdarahan akibat prosedur cabut gigi saat menstruasi juga akan semakin besar.

Risiko ini akan bertambah besar bagi pengidap penyakit Von Willebrand. Penyakit Von Willebrand merupakan penyakit kelainan genetik yang membuat darah sukar membeku. Kondisi ini ditandai dengan perdarahan pada gusi yang berulang hingga perdarahan berat saat menstruasi.

Alasan lain kenapa wanita tidak boleh menjalani prosedur cabut gigi adalah terkait dengan proses penyembuhan. Perubahan hormon saat menstruasi juga akan memengaruhi proses penyembuhan. Dilansir dari laman American Dental Association, hal tersebut tidak hanya membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama, tapi juga meningkatkan risiko osteitis alveolar atau dry socket.

Osteitis alveolar merupakan salah satu komplikasi setelah gigi permanen dicabut. Kondisi ini terjadi akibat tidak terbentuknya gumpalan darah pada lokasi pencabutan gigi.

Alhasil, tulang dan saraf gigi akan terekspos secara langsung sehingga menyebabkan nyeri yang hebat.  Dry socket biasanya baru akan muncul 1–3 hari setelah gigi dicabut. Nyeri yang dirasakan bahkan bisa menyebar hingga ke seluruh wajah.

Selain nyeri, kondisi ini akan menyebabkan bau mulut dan timbulnya rasa tidak nyaman di di dalam mulut.  Jadi, penting untuk menyampaikan kepada dokter gigi terkait siklus menstruasi sebelum pencabutan gigi.  Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemulihan akan berjalan efektif dan tidak menyakitkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya