SOLOPOS.COM - Rapor John Gurdon yang bertuliskan komentar gurunya yang menilai bahwa dengan jebloknya nilai yang didapatnya, impiannya untuk menjadi ilmuwan "tidak masuk akal." (dailymail.co.uk)

John Gurdon di laboratoriumnya. Siapa sangka peraih Hadiah Nobel bidang kedokteran untuk bidang rekayasa sel ini dulunya pernah mendapat nilai terjelek di sekolah untuk pelajaran biologi, yang kini justru ditekuninya. (dailymail.co.uk)

Sir John Gurdon, 79, ilmuwan Inggris yang meraih hadiah Nobel bidang kedokteran bersama ilmuwan Jepang, Shinya Yamanaka, berkat penelitian soal rekayasa sel makhluk hidup ternyata nilai pelajaran biologinya pernah paling jeblok di kelas. Saking dia “langganan” dapat nilai paling jelek, gurunya sampai-sampai menilai bahwa impian Gurdon kala itu untuk menjadi ilmuwan betul-betul tidak masuk akal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gurdon, yang ayahnya seorang bankir di India dan ibunya guru olahraga, mengakui bahwa saat berusia 15 tahun, saat dia bersekolah di sekolah menengah prestisius di Inggris, Eton, nilainya untuk mata pelajaran yang terkait sains memang “hancur-hancuran,” khususnya di bidang biologi. Dia mencatat nilai terendah biologi di antara 250 siswa seangkatannya. Di rapornya pada tahun 1949, sang guru menulis bahwa penguasaan Gurdon terhadap biologi luar biasa kacau. Sang guru pun menulis bahwa “impiannya untuk menjadi ilmuwan, jika merujuk pada pencapaiannya saat itu cukup tak masuk akal.”

Rapor John Gurdon yang bertuliskan komentar gurunya yang menilai bahwa dengan jebloknya nilai yang didapatnya, impiannya untuk menjadi ilmuwan “tidak masuk akal.” (dailymail.co.uk)

Rapor itu mungkin cukup memacu Gurdon hingga dia bisa melakukan banyak pencapaian luar biasa dalam penelitian mengenai sel. Bahkan lemparan rapor yang mencantumkan nilai jeblok dan komentar gurunya itu justru dipajang di kantor sang ilmuwan yang salah satu julukannya adalah “dedengkot kloning.”

“Saat ada masalah, seperti ketika ada percobaan yang gagal yang cukup sering terjadi, saya sering membayangkan bahwa mungkin saya memang tidak bagus untuk urusan ini dan kepala sekolah saya dulu betul,” gurau Gurdon yang berkantor di lembaga penelitian di Universitas Cambridge, Inggris, yang dinamai seperti namanya yaitu Gurdon Institute.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya