SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dokumentasi/Aries/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dokumentasi/Aries/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Kesadaran ibu di Kota Solo dalam menyusui anaknya dinilai masih rendah. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) ranting Solo melansir data yang menyebut persentase ibu menyusui di Solo hanya mencapai 45%. Rendahnya angka itu salah satunya akibat keberadaan susu formula.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua AIMI Solo, Dini Rosa Siti Ayu, saat ditemui seusai deklarasi AIMI Solo di Graha Soloraya, Minggu (16/21), mengatakan masifnya iklan susu formula menjadi faktor utama keengganan ibu untuk menyusui. Menurutnya, iklan susu formula selalu dibuat semanis mungkin, seolah susu tersebut bisa menggantikan air susu ibu (ASI). “Edukasi ke masyarakat minim. Di sisi lain, iklan susu formula semakin banyak,” sesalnya.

Dini menyebut persentase 45% untuk ibu menyusui bukanlah angka yang menggembirakan. Apalagi angka itu didapat tak hanya dari seorang ibu yang berprofesi wanita karier, tapi juga ibu rumah tangga. “Padahal sebaik apapun susu formula, tetap tak bisa menggantikan pentingnya ASI,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, pihaknya akan mengadakan kelas-kelas edukasi bagi warga menengah ke atas. Untuk masyarakat menengah ke bawah, AIMI bakal menggelar sosialisasi langsung ke warga. “Kami akan menyampaikan kembali bahwa ASI adalah makanan pokok bayi hingga usia enam bulan, bahkan bisa sampai dua tahun,” tuturnya. Lebih lanjut, asosiasi siap menerima aduan masyarakat soal penggunaan susu formula yang tidak sesuai ketentuan. Contoh kasus yakni petugas persalinan yang memberi susu formula pada bayi yang baru lahir.

Mitos

Sementara itu, adanya mitos yang menyertai aktivitas menyusui diyakini muncul sebagai penyebab lain keengganan ibu menyusui. Menurut dokter spesialis anak di Rumah Sakit Yarsis Solo, Lucy Savitri, setidaknya ada 18 mitos tentang ASI dan menyusui. Salah satunya yakni belum keluarnya ASI pada hari pertama kelahiran sehingga bayi perlu asupan lain seperti susu formula. “Faktanya bayi masih punya cadangan cairan untuk 48-72 jam pertama kehidupan,” ungkapnya.

Lucy menyebut mitos lain yang mengatakan ASI kolostrum bisa menyebabkan sakit perut. Menurut Lucy, ASI kolostrum justru mengandung urus-urus alami yang berguna membersihkan perut bayi dari berak hitam. “Juga berfungsi untuk mencegah kuning pada bayi.”

Pihaknya mengimbau para ibu agar tidak malas menyusui anaknya. Selain kualitasnya jauh lebih baik dari susu formula, imbuhnya, pemberian ASI juga menumbuhkan kedekatan ibu dengan anak. “Jadi jangan ragu untuk menyusui,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya