SOLOPOS.COM - Para pemain Persis Solo versi Liga Prima Indonesia Sportindon (LPIS) saat menjalani latihan di Stadion Manahan, beberapa waktu lalu. dokJIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

Para pemain Persis Solo versi Liga Prima Indonesia Sportindon (LPIS) saat menjalani latihan di Stadion Manahan, beberapa waktu lalu. dokJIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

SOLO -Persis Solo siap tampil all out saat menghadapi tim dengan kecepatan tinggi, Persifa Fak-Fak di lanjutan Grup 2 DU LPIS di Stadion Manahan, Kamis (25/4/2013) sore. Sadar tim lawan memiliki kekuatan fisik dan bertipe petarung, Persis siap menerapkan permainan dengan mengandalkan pola satu-dua sentuhan. Gaya ala tiki-taka ini dipercaya jajaran pelatih dapat meredam agresivitas tim tamu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepeninggal Javier Rocha di lini tengah, pelatih Persis, Widyantoro, tetap optimistis menatap laga kandang kedua. Pasalnya, Widyantoro sudah cukup nyaman menurunkan dua pemain kunci di tengah, yakni Diva Tarkas dan Bayu Andra. Kedua pemain ini akan bahu-membahu menjadi penyeimbang kekuatan Persis saat melakukan transisi, baik dari menyerang ke bertahan atau sebaliknya.

Menghadapi Persifa Fak-Fak, Persis tetap mengandalkan pola permainan menyerang, yakni 4-4-2. Empat pemain di belakang, yakni Yogi Alfian, Liswanto, Nnana Onana, Dwi Joko. Di tengah, ada Tinton Suharto, Diva Tarkas, Bayu Andra, Andrid Wibawa. Duet lini serang diserahkan Tri Handoko dan Ferry Anto. Sedangkan di bawah mistar bakal dipercayakan pada Johan Setiawan.

Masuknya Johan Setiawan menyusul kondisi I Komang Putra yang masih tanda tanya akibat dilanda cedera saat Persis mengalahkan Persires Banjarnegara dengan skor 2-1 di laga kandang perdana pekan kemarin.

“Kami siap berusaha maksimal untuk meraih kemenangan. Anak-anak akan saya perintahkan untuk bermain dengan bola-bola sederhana. Maksudnya, cukup dengan satu-dua sentuhan. Anak-anak juga harus bisa bermain dengan hati,” kata pelatih yang biasa disapa Wiwid saat ditemui wartawan di Stadion Manahan, Selasa (23/4/2013).

Pelatih kelahiran Magelang ini tetap mempercayai Persis masih menjadi tim dengan materi pemain di atas rata-rata. Sepeninggal Javier Rocha yang hengkang dari tim gara-gara tak kunjung sepakat soal kontrak dengan manajemen, Laskar Sambernyawa bakal diarahkan untuk mengandalkan kolektivitas tim sebagai kekuatan utama.

“Di lini serang ada banyak pilihan untuk menggempur pertahanan lawan,” katanya.

Di kesempatan yang sama, asisten pelatih Persifa Fak-Fak, Ana Sutiana, mengaku masih buta dengan kekuatan tim tuan rumah. Selain buta, anak asuhnya baru saja menelan pil pahit setelah kalah menyakitkan 0-2 dari Persemalra.

“Kami berharap, anak-anak tetap bermain sama, baik di laga kandang ataupun tandang. Intinya harus bisa meraih poin. Semangat tim tuan rumah untuk menang mestinya sangat tinggi. Tapi, kami siap meladeni perlawanan tuan rumah. Kami yang menjadi tim promosi harus selalu siap bertanding di DU LPIS,” katanya.

“Soal line up pemain masih perlu dikoordinasikan dengan jajaran pelatih di bawah komando Agus MS. Biasanya, kami memakai pola 4-3-3 atau 4-4-2,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya