SOLOPOS.COM - WNI anggota Jamaah Tablig dievakuasi dengan pengawalan Angkatan Bersenjata Filipina dari Marawi City, Provinsi Lanao del Sur, Pulau Mindanao, Filipina, Kamis (1/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Al Jazeera/Adiguno/WSJ)

Pasukan elite AS turun tangan membantu tentara Filipina mengusir militan Maute dari Marawi.

Solopos.com, JAKARTA — Pasukan elite Amerika Serikat turut membantu Angkatan Bersenjata Filipina untuk membebaskan Kota Marawi dari kekuasaan kelompok milisi Maute yang pro-ISIS. Menurut juru bicara Kedutaan Besar AS di Manila, permintaan bantuan telah diajukan pemerintah Filipina beberapa waktu lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sesuai dengan permintaan pemerintah Filipina, pasukan operasi khusus AS sedang mendampingi AFP [militer Filipina] dalam operasi di Marawi guna menolong para komandan AFP di lapangan dalam perlawanan menghadapi Maute dan kelompok Abu Sayyaf,” ujar juru itu sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (11/6/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Dari sisi Filipina, juru bicara militer Filipina di Marawi, Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera, mengonfirmasi bantuan AS. “Mereka tidak bertempur. Mereka hanya menyediakan sokongan teknis,” kata Herrera.

Pada Jumat (9/6/2017), pesawat pengintai P3 Orion milik militer AS terlihat terbang di atas Kota Marawi, namun belum ada bukti bahwa AS telah mengirim pasukan.

Herrera mengatakan sebanyak 13 personel marinir Filipina yang tewas dalam pertempuran melawan kelompok Maute baru-baru ini. Jumlah itu menambah daftar serdadu Filipina yang tewas menjadi 58 orang sejak pertempuran berlangsung tiga pekan lalu. Selain serdadu, pemerintah Filipina mengatakan sedikitnya 138 milisi dan 20 warga sipil meninggal dunia.

Kelompok Maute–yang dipimpin kakak-beradik Omar dan Abdullah Maute–masih menguasai Kota Marawi meskipun mengalami gempuran berhari-hari. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kelompok Jamaah Ansharut Daulah turut mengirimkan sejumlah warga Indonesia yang memperkuat kelompok Maute.

Bergabungnya pasukan AS dalam upaya merebut kembali Kota Marawi mengemuka di tengah ketegangan AS dan Filipina sejak Duterte menjabat presiden. Padahal, sebelum Duterte menjadi presiden, aliansi AS dan Filipina di bidang militer terjalin kuat.

Pada 2002, Washington menerjunkan pasukan elite ke Mindanao untuk melatih dan memberi arahan kepada tentara Filipina yang bertugas memerangi kelompok milisi Abu Sayyaf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya