SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOHANNESBURG-Hasil impresif selama kualifikasi dan laga pemanasan menuju Afrika Selatan 2010 seharusnya tak masuk dalam hitungan Belanda. De Oranje pun sadar sangat tabu membusungkan dada saat menghadapi Denmark, Senin (14/6).

Belanda menghadapi laga pembuka Grup E di Stadion Soccer City, Johannesburg, dengan modal mentereng. Tim nasional asal Negeri Kincir Angin ini menyapu bersih kemenangan di pertandingan kualifikasi. Performa moncer mereka berlanjut dalam dua laga pemanasan terakhir, masing-masing membungkam Ghana 4-1 dan Hungaria 6-1.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Tak ayal jika penampilan rancak yang diperlihatkan Belanda menempatkan mereka sebagai favorit juara di turnamen ini. Pelatih Belanda, Bert van Marwijk pun tak ingin pasukannya silau dengan catatan hasil gemilang selama pemanasan.

“Ya, kami mendapatkan hasil bagus di laga pemanasan, namun bagi kami itu semua tak menjadi jaminan menghadapi siapa pun lawan di Piala Dunia. Kami meyakini bisa melakukan yang terbaik dan sekarang harus terus melaju dan melakukannya,” ujar Van Marwijk.

Saat ini ekspektasi tinggi terus menggelayuti Belanda untuk menorehkan prestasi lebih baik dari yang mereka dapatkan di Piala Dunia tahun 1974 dan 1978, saat mereka melangkah hingga final namun gagal menjadi juara.

Memegang prinsip memetik kemenangan dengan penuh gaya, penampilan De Oranje memang patut dinanti saat menghadapi Tim Dinamit, julukan Denmark. Permainan atraktif ala pasukan Oranye dijanjikan striker Robin van Persie di laga pembuka ini.

Striker Arsenal yang mengemas empat gol dalam tiga laga pemanasan berhasrat memperlihatkan penampilan mengesankan lebih dari hanya sekadar mencetak gol. “Setiap striker dinilai dari gol demi gol yang diciptakannya, namun saya ingin memberikan sesuatu yang lebih di pertandingan,” ujar Van Persie.

“Saya akan sangat senang bisa memberikan assist daripada mencetak gol. Itu mungkin terlihat klise, namun itulah ambisi saya karena ini akan membuat tim lebih hebat,” imbuh dia.

Namun absennya pemain sayap andalan mereka, Arjen Robben yang belum pulih dari cedera hamstring, diprediksi bakal mempengaruhi agresivitas Belanda yang belum pernah kalah dari Denmark dalam 43 tahun terakhir. Posisi Robben kemungkinan besar digantikan Dirk Kuyt.

Kabar baik

Absennya Robben yang menjadi inspirator serangan Belanda jelas menjadi kabar bagus bagi Denmark. Pelatih Denmark, Morten Olsen meyakini pasukannya bisa mengatasi ancaman serangan pasukan Oranje yang minus Robben.

“Ini semua berkaitan mengenai bagaimana Anda bermain, karenanya sangat penting mengatur performa di lapangan,” ujar Olsen yang kemungkinan besar tak bisa menurunkan striker Nicklas Bendtner.

Pemain sayap Denmark, Dennis Rommedahl juga mengaku optimistis mampu membalikkan prediksi di atas kertas yang lebih mengunggulkan Belanda. Dia meyakini timnya bisa mengambil keuntungan ekspektasi tinggi yang diusung Belanda di turnamen ini.

“Semua orang memperkirakan mereka akan mengalahkan kami dengan sangat mudah, jadi kami akan bermain tanpa beban pada Senin ini, di mana hasilnya bisa saja menjadi sebuah kejutan,” pungkas Rommedahl.

JIBI/SOLOPOS/anh/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya