SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Solo menata kasur di salah satu ruangan Solo Technopark (STP), Solo, Senin (3/5/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo sudah mendapatkan laporan soal temuan kasus Covid-19 varian India atau Strain Delta B.1.617.2 pada pasien di Kudus.

Varian tersebut diketahui lebih cepat menyebar dan memiliki risiko fatalitas yang tinggi. Pada saat yang sama, sebagian pasien asal Kudus sudah dibawa ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, guna menjalani karantina terpusat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengaku sudah menyiapkan langkah-langkah untuk antisipasi persebaran Covid-19 varian India itu.

Baca Juga: Sanksi Untuk McD, Satpol PP Solo: Sekali Lagi Langgar Prokes Bakal Ditutup!

Ekspedisi Mudik 2024

Satgas berencana menjadikan Solo Technopark (STP) sebagai lokasi karantina terpusat warga Kota Bengawan yang terkonfirmasi positif Corona.

“Posisinya saat ini, pasien asal Kudus campur dengan daerah lain, termasuk Solo, di Asrama Haji Donohudan. Kami khawatir juga mengingat Strain yang berbeda. Kami ingin agar Strain ini tidak meluas,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (13/6/2021).

Ahyani juga mengaku sudah mendapatkan informasi dari ahli wabah Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, soal varian tersebut yang sudah sampai Solo.

Baca Juga: Apes, Driver Ojol Dibawa Ke Mapolresta Solo Gara-Gara Antar Pesanan Berisi Miras Di Tirtonadi

Pemberlakuan PSBB

“Coba saja kalau dilakukan uji whole genome sequencing [WGS] pada sampel pasien Covid-19 yang dirawat di sini, mungkin akan terdeteksi Strain India itu. Karena pasien asal daerah lain, termasuk Kudus, banyak yang dirujuk dan dirawat inap di rumah sakit Solo,” imbuhnya.

Ia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah segera memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penularan Covid-19 varian India termasuk di Solo.

Selain itu, Pemprob juga mesti memperbanyak bed isolasi ICU Covid-19 mengingat tingkat fatalitas yang tinggi dari varian itu. “Terlihat asimtomatik, sehat saja, kemudian saturasi oksigen menurun lalu meninggal dunia, makanya perlu kewaspadaan. Enggak bisa diprediksi, makanya itu penanganannya harus cepat. Ancaman varian baru sudah di depan mata,” tegasnya.

Baca Juga: Buntut Kecelakaan Bus BST Vs Motor, Gibran Minta U-Turn Timur Flyover Purwosari Solo Dievaluasi

Satgas menjadwalkan pertemuan dengan puluhan RS negeri dan swasta pada Senin (14/6/2021). Selain akan membahas penambahan kapasitas bed isolasi dan ICU Covid-19, masuknya varian baru itu juga akan dibicarakan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan total kapasitas tempat tidur ICU Covid-19 di 16 RS di Solo berjumlah 127 unit, sedangkan tempat tidur isolasi Covid-19 jumlahnya 615 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya