SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bencana (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo saat ini sudah membentuk 10 desa tangguh bencana untuk mengantisipasi datang musim penghujan dan potensi banjir. Program tersebut bertujuan melatih sukarelawan dan masyarakat agar bisa mandiri mengantisipasi ancaman banjir.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan 10 desa tangguh bencana itu adalah desa-desa yang menjadi langganan bencana banjir setiap musim penghujan. Meskipun begitu, ia mengakui belum semua desa yang rawan banjir sudah diberikan pelatihan untuk menjadi desa tangguh bencana.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sampai saat ini semenjak ada program, baru 10 desa yang sudah dilatih. Tapi kami selalu menargetkan untuk menambah. Target kami bisa menambah minimal tiga desa yang akan diberikan pelatihan untuk menjadi desa tangguh bencana,” jelasnya kepada Solopos.com, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Misteri Jin Tethekan di Terminal Kartasura yang Bekas Kuburan China

Sri Maryanto menambahkan 10 desa yang sudah diberi pelatihan tangguh bencana di Sukoharjo antara lain Pandeyan, Kadokan, dan Telukan di Kecamatan Grogol. Kemudian Bugel, Pranan, dan Ngombakan di Kecamatan Polokarto, Laban, Tegalmade, dan Gadingan di Kecamatan Mojolaban. Terakhir Desa Ngrombo di Kecamatan Baki.

Cekungan

Nantinya, penambahan desa tangguh bencana akan difokuskan di desa sekitar desa tangguh bencana yang sudah dibentuk. Berdasarkan faktor geografis, Grogol, Polokarto, dan Mojolaban merupakan tiga wilayah Kecamatan yang paling rawan banjir.

“Sukoharjo itu kan secara geografis bentuknya cekungan. Jadi kalau musim hujan yang lebat dan berdurasi lama sangat berpotensi terjadi banjir. Nanti desa selanjutnya tentu di tiga kecamatan itu yang akan dibentuk lagi,” bebernya.

Baca Juga: Didatangi DLH, PT RUM Sukoharjo Ungkap Pemicu Bau Limbah Tercium Lagi

Terkait kondisi saat ini, Kalakhar menerangkan memasuki musim penghujan tercatat sudah ada tiga laporan pohon tumbang di Bulu dan Tawangsari. Terkait banjir, hingga saat ini ia mencatat belum ada laporan.

“Banjir belum ada. Tapi memang genangan sudah muncul mungkin karena drainase yang kotor dan tersumbat. Tapi langsung surut dan belum dikategorikan banjir. Saat ini kondisinya masih aman. Tapi tetap kami minta warga di lokasi rawan untuk waspada,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya