SOLOPOS.COM - Pemain Timnas U-16 berfoto bersama kedua orang tua dan adiknya seusai selebrasi pemenangan Timnas U-16 sebagai Juara Piala AFF U-16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (12/8/2022) malam. (Istimewa/Agus Tri Pranoto)

Solopos.com, SRAGEN—Perjuangan luar biasa Tim Nasional (Timnas) U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022 patut diacungi jempol, seusai mengalahkan Timnas Vietnam 1-0 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (12/8/2022) malam.

Habil Abdillah Yafi’ Prasasti Akbar, remaja kelahiran 25 Mei 2006, asal Kampung Kauman RT 005, Kelurahan/Kecamatan Gemolong, Sragen, menjadi salah satu anggota Timnas Indonesia tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nama Habil Akbar sering disebut-sebut oleh komentator saat laga final yang disiarkan langsung lewat televisi Indosiar.

Habil dengan kostum bernomor punggung 20 itu berbeda dengan teman satu kesebelasan karena Habil selalu tampil rapi dengan memasukan kausnya di celana. Posisi Habil sebagai bek kiri.

Baca Juga: Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-16, Ini Momen Perayaan Kemenangan

Kedua orang tua Habil, Barkah Kus Raharja dan Meiana dengan si bungsu Ahwan Khalila Prasasti Ahsan ikut menyaksikan laga final tersebut.

Pakde Habil yang juga Camat Sidoharjo Agus Tri Pranoto membawa rombongan dari Gemolong ikut menyaksikan laga final tersebut.

“Alhamdulillah. Anak itu sudah membuat orang tuanya menangis bahagia. Namanya memang panjang sehingga tidak cukup dituliskan di kaus,” ujar ibunda Habil, Meiana, 44, kepada Solopos.com, Sabtu (13/8/2022).

Pada kausnya cukup tercantum dua kata, Habil Akbar yang diambil dari nama depan dan nama belakangnya.

Baca Juga: Juara Piala AFF U-16 2022, Bima Sakti: Ini untuk Masyarakat Indonesia

Meiana bercerita tentang perjuangan Habil bisa masuk di Timnas Indonesia dan lolos dalam seleksi sebagai pemain inti di bawah Coach Bima Sakti saat berbincang dengan Solopos.com di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen.

“Sejak kecil Habil memang suka dengan bola. Saat usia empat tahun Habil ingin masuk sekolah sepak bola (SSB) tetapi SSB di Gemolong belum boleh pada usia yang masih di bawah lima tahun itu. Kemudian Habil ikut seleksi Lotte Kids Football Club, sebuah reality show untuk acara televisi bahkan sampai ke Korea,” ujar Meiana.

Setelah dari Lotte Kids, kata dia, Habil kemudian masuk ke SSB Bonansa Solo saat duduk di Kelas IV SD Aisyiyah Gemolong.

Meiana mengatakan setiap latihan harus selalu mengantar ke Solo. Habil latihan terus di Bonansa sampai melanjutkan sekolah di SMPN 1 Surakarta dan sekarang duduk di Kelas 11 SMAN 11 Semarang (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar atau PPLOP Semarang).

Baca Juga: Hasil Final Piala AFF U-16, Pilihan Thailand dan Myanmar Jadi Kenyataan

“Saat Kelas 10, Habil bergabung dengan Bhayangkara FC dan pernah ikut bermain di Elite Pro Academy. Sekarang nama Habil itu tercatat di PSSI dari Bhayangkara FC. Habil bisa bergabung dengan Timnas U-16 dengan mengikutiu seleksi di Solo, kemudian tembus ke provinsi dan nasional. Perjuangan berat bagi Habil bisa masuk ke Timnas karena latihannya pagi dan sore,” jelas Ana, sapaan akrab ibunda Habil.

Ana menerangkan untuk masuk di Timnas untuk Piala AFF itu sangat ketat dan bongkar pasang pemain. Dia masih ingat pengumuman untuk skuat Timnas Indonesia itu pada Jumat (29/7/2022) sehingga mepet dengan laga pedana di Piala AFF yang dimulai Minggu (31/7/2022).

Dia mengatakan dari awalnya 30 orang tinggal 28 orang yang masuk di Timnas dan Habil masuk di dalamnya. Dia mengatakan sebelum bertemu Timnas Vietnam di laga final, Habil juga ikut bermain dalam melawan Vietnam saat babak semifinal.

“Coach Bima Sakti selalu berkomunikasi dengan orangtua pemain. Beliau juga berkomunikasi langsung dengan saya untuk memintd doanya. Kalau Habil komunikasinya saat dibolehkan pegang ponsel, bisanya habis Subuh. Setiap salat fardlu selalu jemaah dan ada setoran hafalan surat-surat di Juz 30. Alhamdulillah Habis sudah hafal 18 surat,” kata Meiana.

Baca Juga: Indonesia Juara Piala AFF U-16 2022, Sejarah dan Kado Spesial

Sebagai seorang ibu, Meiana merasa ayem karena dari para pelatihnya juga memberi bimbingan religinya. Dia mengatakan Habil itu anaknya pemalu.

Dia menerangkan orang tua pun sampai tidak boleh menonton pertandingannya, tetapi setelah mendapat saran dari pelatihnya, akhirnya Habil membolehkan orang tuanya menonton.

“Saat masih duduk di Kelas III SD, Habil sudah berdoa supaya bisa masuk Timnas. Doanya sempat divideo,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya