SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JENEWA: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Selasa mengatakan, pihaknya telah mencatat 1.124 kasus infeksi flu A/H1N1 yang secara resmi dikonfirmasikan di 21 negara di seluruh dunia.

Jumlah tersebut termasuk 590 orang yang dikonfirmasikan mengidap penyakit baru itu di Meksiko, 25 di antaranya telah meninggal.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Amerika Serikat (AS) telah melaporkan 286 kasus yang dikonfirmasikan pihak laboratorium, termasuk seorang telah meninggal, katanya.

AS, Kanada dan Spanyol termasuk yang paling pesat peningkatannya dari penghitungan sebelumnya. Portugal telah bergabung dengan peringkat negara yang tertular flu baru itu dan tercatat seorang terinfeksi.

Para pengidap flu tersebut yang berhasil diselamatkan telah dikonfirmasikan di Austria (1), Inggris (18), Kanada (140), Hong Kong, wilayah China (1), Kosta Rika (1), Kolombia (1), Denmark (1), El Salvador (1), Prancis (4), Jerman (8), Irlandia (1), Israel (4), Italia (2), Belanda (1), Selandia Baru (6), Portugal (1), Korea Selatan (1), Spanyol (54) dan Swiss (1).

Perhitungan badan dunia yang bermarkas di Jenewa itu mencerminkan kecanggihan tes-tes yang dilakukan di jaringan global laboratorium dan dijamin kemantapan keilmuannya, bahkan meninggalkan jauh di balik laporan-laporan nasional.

Komite pakar ilmu pengetahuan WHO akan bertemu Selasa untuk membahas evolusi virus H1N1 ini.

Badan PBB tersebut menutup mata atas merebaknya virus tersebut di luar Amerika Utara, pada saat pihaknya berusaha memutuskan apakah sebaran virus flu itu sebagai pandemi.

Keiji Fukuda, pejabat asisten Dirjen WHO mengatakan Senin, bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi virus ini adalah di Eropa dan Asia setelah menyebar dari Meksiko, sebagai pusat penyebaran flu H1N1 itu.

Namun masih belum jelas kapan atau apakah WHO akan meningkatkan lagi peringkat bahaya pandemi sampai ke angka tertinggi enam, dan mengaktifkan rencana-rencana tanggap darurat untuk memerangi virus baru yang dikenal sebagai `virus babi itu`.

Pekan lalu WHO menaikkan peringkat tanda bahaya pandemi dari tiga menjadi empat, dan kemudian lima dalam pengakuan penularan virus di Meksiko dan negara-negara lain termasuk AS dan Kanada. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya