SOLOPOS.COM - Suasana pintu masuk Stasiun Sragen, Selasa (3/4/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN – Kepala Stasiun Sragen, Hari Setyojati, mencatat jumlah penumpang turun paling banyak di Stasiun Sragen tercatat pada Selasa (3/5/2022).

Hari menjelaskan jumlah penumpang turun di Stasiun Sragen 653 penumpang. Jumlah penumpang turun paling banyak bukan sebelum Lebaran namun sesudahnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Karena kemungkinan banyak penumpang kemarin, satu, lebaran dulu di rumah baru mudik. Kedua, tidak kebagian tiket mudik. Pembelian tiket kan online mulai H-30, H-45. Jadi banyak yang belum punya tiket lalu bergeser,” paparnya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa pagi, Stasiun Sragen cukup dipadati penumpang yang naik maupun turun kereta. Ada juga sejumlah penumpang menanyakan layanan uji cepat antigen untuk syarat perjalanan esok hari, Rabu (4/5/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Calon penumpang yang telah mendapatkan vaksin pelengkap atau booster tak perlu menunjukkan bukti bebas Covid-19. Penumpang usia 18 tahun ke atas belum divaksin lengkap harus menunjukkan bukti bebas Covid-19.

Baca juga: So Sweet, Pasutri Sukarelawan PMI Sragen Ini Tugas Berdua Saat Lebaran

Stasiun Sragen juga menyediakan posko bersama PMI Sragen selama periode Lebaran 2022. Sukarelawan PMI disiagakan untuk membantu para penumpang yang membutuhkan pertolongan pertama, penumpang sakit, sampai mengantarkan penumpang ke fasyankes terdekat.

Hari mengatakan Stasiun Sragen bekerja sama PMI Sragen setiap tahun untuk mendirikan posko bersama kecuali Lebaran 2020 dan 2021.

“Sinerginya dengan PMI memberikan pertolongan pertama bagi penumpang yang naik maupun turun yang membutuhkan. Klinik kamu tanggal merah tutup dan tak 24 jam. Kalau ada sesuatu yang dibutuhkan penumpang, PMI bisa memberikan bantuan dengan ambulans,” kata dia.

Dia mengatakan belum ada penumpang yang dirujuk ke rumah sakit sejauh ini. PMI menerapkan syarat khusus serta cek suhu tubuh bagi penumpang sebelum naik kereta supaya aman dan nyaman selama perjalanan.

Baca juga: Kisah Sekeluarga dari Tangerang Nginap 10 Hari di Masjid Raya Sragen

Salah satu petugas PMI Sragen, Rizky Nugroho, menjelaskan ada sejumlah penumpang yang mengeluhkan sakit ringan kemudian diperiksa lalu diberikan obat-obatan ringan.

“Ada yang Flu itu penumpang usia 40 sampai 45 tahun, diare kebanyakan anak kecil, dan rata-rata mabuk perjalanan kemungkinan tidak biasa dengan AC,” jelasnya.

Dia mengatakan penumpang untuk menjaga kesehatan sebelum melakukan perjalanan. Jika kondisi tubuh kurang fit atau kondisi tubuh tidak memungkinkan perjalanan lebih baik menunda perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya