SOLOPOS.COM - Situasi Gerbang exit tol Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, Kamis (30/4/2020), setelah keluarnya larangan mudik dari pemerintah. (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 33.544 kendaraan masuk wilayah Sragen sejak Jumat (7/5/2021) hingga Minggu (9/5/2021).

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen, Senin (10/5/2021), jumlah kendaraan yang masuk Sragen paling tinggi terjadi pada Sabtu (8/5/2021). Sebanyak 6.705 kendaraan masuk melalui gerbang tol Pungkruk dan 7.131 kendaraan masuk melalui jalan arteri perbatasan Sragen-Ngawi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara pada Minggu, terjadi penurunan jumlah kendaraan yang masuk Sragen. Sebanyak 6.129 kendaraan masuk Sragen melalui gerbang tol Pungkruk dan 3.729 kendaraan masuk melalui jalan arteri perbatasan Sragen-Ngawi. Kendaraan yang masuk wilayah Bumi Sukowati itu meliputi roda dua, mobil pribadi, bus dan truk.

Baca juga: Roti & Popok Kedaluwarsa Ditemukan di Minimarket di Sragen Jelang Lebaran 2021

“Jumlah itu merupakan rata-rata volume lalu lintas selama 24 jam. Cara menghitungnya menggunakan sampel. Kami menghitung kendaraan masing-masing satu jam tiap pagi, siang dan sore. Dari 24 jam itu, paling yang ramai hanya 6-7 jam. Jam sibuknya biasanya sore hari,” ujar Kepala Seksi Terminal dan Perparkiran, Dishub Sragen, Suparno, kepada Solopos.com, Senin (10/5/2021).

Dari 33.544 kendaraan masuk wilayah Sragen, sebanyak 17.919 unit di antaranya merupakan kendaraan roda dua. Sementara jumlah mobil pribadi yang masuk Sragen mencapai 10.641 unit. Sisanya merupakan bus dan truk angkutan barang.

Baca juga: 96 Kendaraan Pemudik Diputar Balik di Sragen, Tapi Ada yang Lolos Berkat Mbah Google

H-3

Sementara itu, sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan di Sragen pada H-3 Lebaran dipadati oleh warga yang ingin berbelanja. Petugas Dishub Sragen bersiaga di Pasar Bunder, Pasar Kota Sragen dan sejumlah swalayan untuk mengatur jalannya lalu lintas. Dishub berharap pengguna jalan bisa tertib berlalu lintas sehingga tidak mengakibatkan kemacetan lalu lintas.

“Kemacetan biasa terjadi bila ada pengguna jalan yang melawan arah. Di Pasar Bunder, jalan dibuat satu arah supaya tidak mengakibatkan kemacetan. Kami berharap para jukir bisa menata kendaraan dengan rapi dan tidak melebihi kapasitas dari area parkir. Jukir adalah ujung tombak pengendali arus lalin,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya