SOLOPOS.COM - Kondisi Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Laweyan, Solo, Minggu (24/7/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Kondisi Gedung Wayang Orang atau GWO Sriwedari di Kecamatan Laweyan, Solo, dinilai sudah tidak layak pakai untuk menggelar pertunjukan. Hal itu tidak lepas dari kondisi gedung tersebut yang sudah tua.

Seperti disampaikan Pembina Forum Komunitas Sriwedari (Foksri), BRM Kusumo Putro, kepada Solopos.com, Senin (25/7/2022). “Gedung Wayang Orang sudah tidak layak pakai untuk pertunjukan,” tuturnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak hanya GWO Sriwedari, menurut Kusumo, ruang publik lain di kawasan itu juga perlu segera direvitalisasi. Seperti kondisi pusat pembuatan pigura, tempat penjualan buku, hingga area bekas Joglo Sriwedari.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, justru mengungkapkan fakta yang berbeda mengenai kondisi GWO Sriwedari. Janjang mengatakan pernah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di GWO tersebut.

Dari pantauan yang dilakukan saat itu, gedung itu dinilai masih layak pakai. “Dulu waktu kami sidak ya masih layak. Kalau untuk kepentingan umum tidak ada masalah ta. Kalau ketoprak atau wayang orang masih terus pentas. Ada jadwalnya itu. Tiap hari apa begitu, dan ramai setahu saya,” terangnya.

Baca Juga: Wayang Orang Sriwedari Solo Jadi Penjaga Asa di Tanah Sengketa

Janjang juga mengaku ikut menyosialisasikan agenda pentas ketoprak atau wayang orang di GWO Sriwedari kepada masyarakat. “Kami DPRD ikut menyosialisasikan, woro-woro ke masyarakat ada wayang orang Sriwedari,” urainya.

Anggaran Pemeliharaan

Setahu Janjang, selama ini ada anggaran pemeliharaan GWO Sriwedari Solo untuk mempertahankan kelayakan gedung itu. Ihwal rencana revitalisasi menyeluruh gedung itu, menurut Janjang belum masuk APBD 2022.

Tapi dia tidak tahu apakah revitalisasi GWO Sriwedari akan masuk agenda prioritas tahun depan atau tidak. “Kalau dibongkar tahun ini belum ada. Tapi untuk hal-hal yang dibutuhkan di sana, itu sudah kami anggarkan,” katanya.

Baca Juga: Festival Wayang Bocah 2021, 11 Sanggar Tari Tampil di GWO Solo

Di sisi lain Janjang menaruh harapan tinggi terhadap rencana revitalisasi Taman Balekambang Solo dengan anggaran hampir Rp200 miliar. Tempat itu nantinya akan menyediakan tempat atau fasilitas pentas wayang orang dan ketoprak.

“Yang di Balekambang seperti cagar budaya tetap sepeti pohon beringin putih, batu meteor, kemudian ada kolam dan lain-lain. Juga dibangun untuk pertunjukan wayang orang, ketoprak, pentas musik, dan reog,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya